Pembentukan asosiasi ini dapat terjadi melalui proses penguatan. Dalam situasi korupsi, penguatan dapat berupa keuntungan materi, seperti uang dan kekayaan, atau keuntungan tidak berwujud, seperti kekuasaan atau status sosial. Misalnya, seorang pejabat publik yang menerima suap untuk menyetujui suatu proyek menerima keuntungan materi dalam bentuk uang. Manfaat materi ini memperkuat hubungan antara insentif (peluang untuk memperoleh keuntungan pribadi) dan respons (perilaku korupsi).
      Oleh karena itu, teori Pavlov dapat menjelaskan bagaimana korupsi  menjadi tindakan yang berulang dan sulit dihentikan. Hal ini karena korupsi merupakan hubungan insentif-respons yang kuat.
Kesimpulan
     Teori Ivan Pavlov atau teori pengkondisian Pavlovian merupakan metode yang mengkaji bagaimana perilaku korupsi menyebar melalui lingkungan dan manipulasi, serta bagaimana individu mengembangkan kebiasaan  negatif terhadap perilaku korupsi, dan membantu untuk memahami fenomena kejahatan korupsi di Indonesia. Â
     Teori pengkondisian klasik Ivan Pavlov dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap fenomena kejahatan korupsi di Indonesia.  Teori ini menjelaskan bagaimana perilaku korup dipelajari dan diulangi melalui proses asosiasi stimulus-respons.
     Dalam konteks korupsi, insentif tanpa syarat memberikan peluang terjadinya korupsi.
Peluang tersebut bisa saja merupakan peluang untuk mengambil keuntungan pribadi atas suatu jabatan, jabatan, atau situasi tanpa adanya transparansi dan akuntabilitas.
 Stimulus netralnya adalah perilaku koruptif itu sendiri.Â
Daftar Pustaka
Muktar, M. (2019). Pendidikan Behavioristik dan Aktualisasinya. Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 14–30. https://doi.org/10.52166/tabyin.v1i1.4
Nurhidayati, T. (2012). Implementasi Teori Belajar Ivan Petrovich ( Classical Conditioning ) dalam Pendidikan. Jurnal Falasifa, 3(1), 23–44.
Saufiqi, A. (2021). Penerapan Teori Behaviorisme Ivan Pavlov Dalam Membentuk Perilaku Islami Siswa Di Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Nusantara. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Dahar, Ratna Wilis, 1988, Teori-teori Belajar. Jakarta: DepDikBud.
Purwanto, Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.