Mohon tunggu...
Naila Salsabila
Naila Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/ Universitas Mercu Buana

NIM : 43222010003 Jurusan : Akuntansi (S1) Kampus : Universitas Mercu Buana Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Kuis_Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

13 Desember 2023   22:44 Diperbarui: 13 Desember 2023   22:44 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pada tahun ketiga, ia menyelesaikan kursus di Akademi Medica Chiraginali. Namun, ia tidak ingin menjadi dokter, melainkan ahli fisiologi. Pavlov meminta semua orang di laboratorium untuk hanya menggunakan istilah fisiologis. Jika asistennya ketahuan menggunakan bahasa psikologis, misalnya merujuk pada perasaan atau pengetahuan anjing, ia akan mendenda mereka. Eksperimen fisiologis Pavlov yang paling terkenal dimulai ketika dia mempelajari pencernaan. Pavlov dalam hidupnya dipengaruhi oleh buku-buku abad ke-16, terutama yang ditulis oleh Pisarev. Ia sangat konsisten dengan pekerjaannya sehingga ia memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang fisiologi. Perjalanan Pavlov ke luar negeri mendukungnya menjadi seorang ahli fisiologi. Pengetahuannya tentang fisiologi sangat mempengaruhi eksperimennya.

            Dalam eksperimennya, ia melihat subjeknya (seekor anjing) mulai mengeluarkan air liur ketika makanan muncul. Ia kemudian mempelajari fenomena tersebut dan kemudian mengembangkan  studi tentang perilaku terkondisi yang dikenal dengan teori pengkondisian klasik. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut  stimulus yang tidak terkondisi atau tidak dipelajari) dipasangkan atau diikuti dengan  bel (bunyi bel disebut  stimulus yang terkondisi atau dipelajari). stimulus yang dikondisikan atau dipelajari),  bunyi bel menghasilkan reaksi yang sama yaitu keluarnya air liur seekor anjing percobaan. Hasil karyanya ini bahkan memberinya Hadiah Nobel.

            Selain itu, teori ini menjadi landasan bagi perkembangan mazhab psikologi perilaku, serta kajian belajar dan pengembangan teori-teori  belajar. Pavlov telah mempelajari kelenjar ludah secara intensif dengan bantuan anjing sejak tahun 1902. Sesaat sebelum  Pavlov berusia 50 tahun, ia memulai karyanya yang terkenal tentang refleks terkondisi. Karya sastranya adalah Karya Kelenjar Pencernaan (1902) dan Refleks Terkondisi. Pada tahun 1904, ia menerima Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk karyanya ini. Karyanya tentang pengkondisian sangat mempengaruhi psikologi perilaku di Amerika (Situs Resmi Nobel Foundation, 2007).

            Pengaruh Pavlov terhadap ahli fisiologi  tidak begitu besar, pengaruhnya yang paling besar adalah di bidang psikologi. Selama periode ini, kita dapat mengatakan bahwa psikologi  Soviet sepenuhnya bersifat Pavlov. Pandangan Pavlov menjadi dasar psikologi Soviet karena sejalan dengan filosofi doktrin historis-materialis.

            Salah satu ahli yang ikut menyebarkan pengaruh Pavlov  dalam bidang psikologi adalah von Bechterev. Selain di Uni Soviet sendiri,  pengaruh aliran psikologi ini sangat besar bahkan di Amerika Serikat. Ketika J.B. Watson membaca karya Pavlov, ia merasa telah menemukan model yang sesuai dengan posisinya untuk menjelaskan permasalahan perilaku manusia. Dengan demikian, Pavlovisme mempunyai pengaruh yang sangat besar  terhadap perkembangan behaviorisme di Amerika Serikat.

canva.com/design
canva.com/design

Apa Saja Teori Behavioral Conditioning Menurut Ivan Pavlov

     Teori Pavlov sebagai elemen dalam eksperimennya yaitu :

  • Stimulus Tanpa Syarat Rangsangan (US) merupakan rangsangan alami yang menimbulkan respon dalam tubuh, misalnya makanan yang menyebabkan anjing mengeluarkan air liur.
  • Stimulus Terkondisi  (CS) adalah stimulus yang secara alami tidak menimbulkan respons. Misalnya saja mendengar suara bel,  melihat piring, dan biasanya mendengar langkah kaki seseorang yang sedang makan. 
  • Respon Tak Terkondisi (UR) adalah respons yang disebabkan oleh stimulus tak terkondisi  (AS).
  • Respon terkondisi (CR) adalah respons yang  ditimbulkan oleh stimulus terkondisi (respon terkondisi – CR).

Apa Eksperimen Yang Dilakukan Oleh Ivan Pavlov

            Ivan P. Pavlov adalah pionir teori conditioning, seorang psikolog-reflexologist dari Rusia. Ia melakukan percobaan pada hewan. Eksperimen Pavlov menyelidiki apakah suara bel sebagai stimulus terkondisi dapat menyebabkan seekor anjing mengeluarkan air liur sebagai respons terkondisi, Hasilnya Adalah :

  • Seekor anjing (secara alami) mengeluarkan air liur saat diberi daging.
  • Ketika bel berbunyi bersamaan dengan daging, produksi air  liur berhenti.
  • Jika Anda mengulangi prosedur pada (b), air liur anjing Anda mungkin bocor.
  • Sekalipun bunyi bel diganti dengan bunyi sirene, seekor anjing tetap  mengeluarkan air liur.
  • Jika  bel  terus berbunyi tanpa  daging dilanjutkan, lama kelamaan air liur tidak akan keluar lagi, dan ini disebut kepunahan (kepunahan).  
  • Apabila stimulus diberikan dengan cara yang berbeda-beda, yaitu diperkuat berupa lampu merah berdaging dan lampu hijau tanpa daging, serta diberikan secara berulang-ulang, maka seeker anjing akan  mengeluarkan air liur ketika melihat lampu merah. Namun, hal ini tidak terjadi jika daging terlibat, karena refleks terkondisi telah terbentuk.

Kesimpulannya adalah pengkondisian berdasarkan penguatan selektif terjadi pada anjing. Artinya seekor anjing dapat membedakan rangsangan yang diperkuat dan yang tidak. Berdasarkan hasil  penelitian tersebut, teori pengkondisian menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses  perubahan yang menghasilkan respon dengan memberikan stimulus. Oleh karena itu, proses belajar memerlukan penyesuaian stimulus agar dapat menimbulkan respon. Seperti yang dijelaskan Pavlov, dia memprioritaskan refleks terkondisi, yang mengarah pada rangsangan terkondisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun