Mohon tunggu...
Naila Puspita
Naila Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki kemauan untuk maju, menjadi wanita yang punya value 🤍

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengikhlaskanmu

30 Juni 2024   19:06 Diperbarui: 30 Juni 2024   19:15 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Mengikhlaskan Mu 

Hasna Kamila, gadis cantik nan Shalihah berperangai lemah lembut dan bijaksana. Gadis cantik yang tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas Islam negeri dikota nya. Hasna adalah seorang aktivis dakwah kampus kehidupannya dipenuhi kesibukan belajar, berorganisasi, dan berdakwah. 

Seperti hari ini seorang Hasna sedang memperbaiki kerudung syar'i nya selepas sholat Dzuhur di masjid kampus, Hasna  bergegas mengendarai  motor nya untuk pergi ke salah satu rumah binaan mahasiswi untuk mengajar ngaji disana. Tak berselang lama Hasana tiba di tempat dan berlalu untuk masuk. 

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam Hasna ketika memasuki ruangan tersebut dan ternyata sudah disambut oleh adik-adik mahasiswa 

" Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Kak Hasna apa kabar ?" 

" Alhamdulillah kakak sehat, gimana adik-adik dalam keadaan sehat juga kan , kakak lihat hari ini semangat sekali ya... Untuk mengkaji Islam nya." 

"Iyaa kak kami begitu semangat untuk mengkaji Islam bersama kak Hasna." Balas salah satu murid Hasna .

" Baik adik-adik kita mulai sekarang ya... " 

"Siap kak ." Jawab mereka serentak 

Waktu berlalu kini Hasna tengah berada dirumah nya,  selepas sholat isya Hasna keluar kamar ingin bertemu dengan ayah dan ibu nya .  Hasna berjalan keluar dan duduk di ruang tv terlihat ayah dan ibu nya sedang menonton tv bersama. 

Hasna adalah anak bungsu dari 3 bersaudara kedua Abang Hasna sudah menikah sehingga tinggal Hasna yang masih bersama kedua orang tuanya.  Tiba tiba ayah membuka suara dan bertanya.

" Ana... Ayah lihat selama kamu kuliah belum pernah kamu memiliki hubungan yang serius dengan laki-laki  ya nak? "  Tanya ayah 

" Lho ada angin apa tiba-tiba ayah tanya hal ini, kan ayah tau ana gak mau punya hubungan sebelum halal." Jawab Hasna 

" Maksudnya ayah bukan menyuruh mu untuk pacaran, tapi ayah dan ibu serta om Damar sahabat ayah itu. Berniat menjodohkan mu dengan Arga."   Pernyataan ayah membuat Hasna tidak nyaman . Bagaimana dia bisa menerima lelaki itu sedangkan ada seseorang yang sudah lama berada dalam hatinya. 

" Kamu jangan terkejut seperti itu na... Ibu setuju kalau kamu sama Arga dia laki-laki yang baik, dari keluarga yang baik.  Bibit, bebet ,dan bobot nya jelas. Ibu dan ayah juga kenal dekat dengan keluarga om Damar jadi udah klop banget."   Ibu juga seakan semangat sekali membahas hal ini. 

" Yah... Ana belum ada kepikiran untuk menikah. Ana masih ingin berkarir terlebih dahulu lagi pula ana masih semester 6 yah... Ana mau kejar gelar sarjana dulu baru menikah." Jawab Hasna dengan sedikit penekanan. 

" Menikah sambil kuliah gak ada yang melarang kan? Jadi tunggu apa lagi ayah ibu sudah tua tinggal kamu yang belum berkeluarga. Ayah ibu juga ingin menyaksikan kamu menikah na..."  

Hasna melihat kedua orang tuanya dengan perasaan tak enak. 

"Tapi yah... Dia bukan laki-laki yang masuk dalam kriteria ku, aku juga belum tau dia faham agama atau enggak. Lagi pula dia cuma tamatan SMA. Aku gak mau yah  punya suami yang pendidikannya gak setara dengan ku." Hasna mulai terbawa emosi , dibalik shalihah nya seorang Hasna dia tetap manusia biasa yang kadang  memiliki  rasa tinggi hati. 

" HASNA! Istighfar kamu, jangan pernah merendahkan orang lain pokoknya tanggal pertunangan kalian sudah ayah dan ibu tentukan! Tidak ada sama sekali penolakan dari kamu." Ayah mulai meninggikan suaranya.

Runtuh sudah harapan Hasna, bagaimana bisa dia menerima perjodohan ini sedangkan sudah ada sosok laki-laki yang sedang dia tunggu kepulangan nya.  

Dingin nya waktu di sepertiga malam tak meruntuh kan niat Hasna untuk bermunajat kepada Rabb nya. Tangisan pilu teriring saat

 bermunajat, rasanya hancur lebur diri ini tanpa kekuatan dari Allah. 

" Ya Rabb... Hamba takut salah langkah hamba bingung dengan semua kenyataan ini. Ya Rabb berikanlah petunjuk mu tunjukkan jalan yang terbaik untuk hidup hamba dan juga kedua orang tua hamba. "  Hasna mengakhiri doa nya namun air mata tak kunjung reda betapa sakitnya hati ini ketika keadaan tak sesuai yang Hasna harapkan. 

Sore hari ketika Hasna berada di minimarket dekat dengan rumah nya Hasna berbelanja makanan ringan saat sedang memilih Snack tiba tiba penglihatan nya menangkap seorang lelaki yang tak asing. 

" Bang Arga ...." Panggil Hasna, Arga pun menoleh dan melempar senyum kepada Hasna . 

" Boleh bicara sebentar bang " sambung Hasna." 

"Iya silahkan.." lalu mereka berdua duduk didepan minimarket tersebut. 

" Bang aku ijin tanya, tentang perjodohan itu. Apakah Abang gak keberatan sama sekali tentang hal itu. "  Hasna memberanikan diri untuk bertanya kepada Arga walaupun mereka sudah saling kenal dari kecil namun baru kali ini  Hasna berbicara kepada Arga. 

" Kenapa Hasna? " Tanyanya sambil menatap wajah Hasna. 

"Jujur saya tidak keberatan sama sekali malahan saya yang meminta kamu langsung kepada om Harun".  

Hasna merasa terkejut karena tidak menyangka 

" Hasna saya sudah lama memperhatikan kamu tapi saya malu untuk berbicara langsung  dengan mu." 

Rasanya Hasna tidak menyangka ada yang memperhatikan kehidupannya padahal Hasna cukup tertutup.

" Bang, jujur aku benar-benar keberatan dengan perjodohan ini tapi ayah ku sama sekali tidak menerima penolakan apapun dari ku. Aku mohon bang, batalin semua ini aku gak bisa..." Hasna mulai frustasi rasanya jika berbicara tentang perjodohan ini. 

" Maaf Hasna bukannya aku memaksa mu tapi  semua rencana pernikahan kita udah hampir selesai. Kamu tau kan 2 hari lagi acara pertunangan sekaligus persiapan pernikahan kita yang tinggal 2 bulan  lagi".

 Dan lagi-lagi Hasna seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa . Rasanya sudah pasrah dengan kehidupannya nanti .  

" Aku gak tau apa-apa tentang itu bang.."  bulir bulir bening itu mulai turun membasahi pipi halus nya. 

" Bahkan semua merahasiakannya dari ku, kalau kamu juga menginginkan ini aku siap demi orang tua ku." Hasna mengelap sisa air mata di pipinya dan bergegas bangkit untuk pergi .

" Terimakasih aku pamit bang, sampai bertemu dihari pernikahan." Balasnya dengan senyuman getir dan linangan air mata. Arga hanya menatap nanar kepergian Hasna.

Hasna menepi disebuah masjid yang sering ia kunjungi untuk menghadiri kajian dan  tempat dimana ia bertemu dengan sosok lelaki yang dia tunggu hampir tiga tahun ini. Rasanya sesak sekali. Hasna mulai masuk kedalam masjid untuk menunaikan sholat ashar. 

"Semoga setelah sholat Allah beri kelapangan di hati ku ini." Ucapnya dalam hati. 

Selepas sholat ashar Hasna membuka hp nya dan mendapat pesan dari temannya intan tak berselang lama intan menelpon nya sehingga membuat Hasna segera keluar masjid. 

" Assalamualaikum hasna..." Mulai intan 

"Waalaikumussalam intan..." 

" Hasna bang zayyan sudah pulang dari Cairo na.. dan sebentar lagi dia mau melamar kamu"

 Ya Rabb apa lagi ini Hasna tertegun tak mampu menjawab . 

"Hasna... Halo... Halo..." 

" Ehh iyaa intan... Sepertinya aku harus bertemu dahulu dengan bang zayyan. Agar lebih mudah menjelaskannya." Jawab Hasna.

" Kamu kenapa Hasna... Bukannya bang zayyan adalah laki-laki sudah kamu kagumi sejak lama kenapa kamu seperti ingin menolak..." Tanya intan.

" Panjang ceritanya in, aku juga bingung dengan ini semua... Besok kita harus ketemu jangan lupa kabari bang zayyan." 

" Mau ketemu dimana na..." Sambung intan .

" Dekat masjid kampus aja yaa aku ada kelas abis Zuhur, nnti kita ketemuan di jam 10 aja." 

" Okee nanti aku kesana barengan juga sama bang zayyan ". 

Keesokan hari nya. Hasna sudah siap dengan Khimar warna merah muda dan gamis dengan motif bunga . Segera bergegas untuk kekampus mengendarai sepeda motor matic kesayangan nya. 

" Subhanallah, sudah hampir jam 9 tapi belum berangkat, padahal siap-siap nya udh dari habis subuh. " Keluh Hasna. Tanpa membuang masa lagi Hasna berangkat menuju kampus. 

" Bang zayyan!" Panggil  intan.  Sang empu pun menoleh ke sumber suara 

" Ehh intan... Baru nyampe ya?" Tanya zayyan.

" Alhamdulillah iyaa bang... Udah dari tadi ya bang? Si Hasna juga tumben gk  ontime, mungkin macet kali ya."  Tak berselang lama dengan obrolan mereka Hasna pun tiba tepat di teras masjid tempat intan dan zayyan duduk. 

" Assalamualaikum.... Sudah lama yaa? Maaf tadi macet banget di jalan." 

"Waalaikumussalam" jawab mereka serentak.

" Gak masalah kok na, yang penting kamu sampai kesini dengan keadaan Selamat."

Sambung zayyan yang dibalas anggukan oleh Hasna. 

Hasna duduk tepat didepan zayyan dan didamping intan . Seketika suasana berubah menjadi sedikit senyap tidak ada diantara mereka yang mau memulai pembicaraan.

" Ekhem..."  Mulai intan 

" Diem diem aja nih.... " Ledek intan . Hasna melempar pandangan kepada intan memberikan isyarat bahwa dia bingung.

"Hasna...." Panggil zayyan. Hasna mendongak kan kepala nya menatap zayyan walau sekilas. 

" Apa yang ingin kamu sampaikan kepada saya?" Tanya zayyan sambil menatap sekilas wajah Hasna . 

" Be- begini bang.... Sebelumnya mohon maaf sebesar-besarnya aku tidak bisa melanjutkan ta'aruf kita, karena aku sudah dilamar oleh anak dari sahabat ayah ku..." Mata Hasna mulai berkaca-kaca. Intan mengelus punggung Hasna memberikan kekuatan. 

Ekspresi wajah zayyan Berubah kaget namun sebisa mungkin ia tahan 

" Kamu menerima lamaran itu na??" Tanya zayyan dengan suara pelan . 

" Aku gak bisa untuk menolaknya bang, acara lamaran juga sudah dipersiapkan tanpa aku tau."  

Mereka bertiga saling diam, begitupun dengan zayyan . Rasanya hancur sekali... Wanita yang ia perjuangkan di penghujung sepertiga malam. Wanita yang menjadi tujuan dia pulang dari Cairo untuk melamarnya ternyata sudah didahului oleh lelaki lain. Rasanya dunianya hancur, sakit. Namun ia mencoba ikhlas,  bahwa bukan Hasna yang Allah pilihkan sebagai penyempurna separuh agamanya, bukan Hasna yang menjadi teman berbuka puasa nya. 

'wahai Allah kuatkan aku untuk menerima ini semua' batin zayyan.

Setelah sekian menit mereka saling terdiam akhirnya zayyan membuka suara.

" Kapan pernikahan kalian dilaksanakan?..."

 Tanya zayyan 

" Insyaallah dua bulan lagi bang."  Jawab Hasna dengan suara pelan dan sedikit bergetar menahan tangis.

Zayyan mengangguk  sambil tersenyum 

" Kamu anak yang baik Hasna... Tolong terima dengan ikhlas perjodohan ini. Tak usah risau kan perasaan saya... Mungkin ini adalah jalan terbaik menurut Allah, kita perlu mensyukuri setiap takdir yang sudah Allah tentukan. Berbahagialah Hasna dengan pernikahan mu. 

Semoga Allah memberkahi pernikahan kalian menjadi pernikahan sakinah mawadah warahmah. Dan jangan lupa untuk undang saya."  Ucapan zayyan begitu lembut dan diakhir dengan senyum .

 Hasna menatap sekilas wajah zayyan.

" Terimakasih atas doa nya bang... Semoga Allah memberikan jodoh yang lebih baik juga dan Allah mudahkan segala urusan mu bang. 

Insyaallah bakalan di undang bang hehehe."

Jawab Hasna dengan sedikit air mata yang menetes. 

" Alhamdulillah sudah jelas yaa diantara kalian saling membatalkan ta'aruf dengan ikhlas. Semoga kalian diberikan kemudahan dalam membina keluarga yang sesuai dengan syariat Islam. " Ucap intan .

Di satu sisi intan mulai membuka ransel mencoba mencari-cari sesuatu didalamnya.

"Bang zayyan.... Ini aku kembalikan flashdisk yang berisi CV ta'aruf." Tangan Hasna terulur untuk memberikan flashdisk itu dan zayyan pun menerima. 

 Tak berselang lama zayyan juga mengambil sesuatu dari tas ranselnya.

" Ini juga saya  kembalikan VC ta'aruf kamu, terimakasih sebelumnya." 

" Hasna , intan saya ijin pamit terlebih dahulu yaa... Ada berkas yang harus saya urus maaf tidak bisa terlalu lama dengan kalian. Hasna sekali lagi selamat ya... Semoga Allah mudahkan segala urusan pernikahan nya. Saya pamit dulu, assalamualaikum." 

" Waalaikumussalam , fiiamanillah bang..." 

Jawab Hasna dengan menatap sendu  kepergian zayyan. 

      Kisah ku ....

Hasna Kamila dan  zayyan albaihaqi sudah selesai. Terimakasih Allah. Sudah engkau hadirkan sosok seperti bang zayyan, berkat kehadiran nya aku semakin dekat dengan mu. Walaupun aku tak bersama nya . Namun aku ikhlas melepaskan nya. Berikan dia penggantiku yang lebih baik lagi wahai Allah. 

 Fii amanillah bang..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun