Waktu merupakan ciptaan Allah yang berada di luar kendali manusia. Manusia itu dalam
keadaan merugi, yaitu ketika ia tidak memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang bernilai
kebaikan. Waktu yang telah berlalu kemarin tidak akan pernah kembali lagi hari ini, dan
waktu hari ini pun tidak akan terulang di hari esok status merugi ini tidak berlaku bagi
mereka yang beriman, beramal saleh, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Waktu memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sehingga Allah
menegaskan hal ini kepada hamba-Nya dalam QS. Al-'Ashr (103): 1-3) (Mulyani, 2013).
Kemampuan seseorang dalam mengelola waktu memiliki peran yang signifikan dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalannya,Memanajemen waktu adalah sebuah keputusan
yang diambil oleh setiap individu untuk mengatur waktu mereka demi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. salah satu masalah yang dihadapi perguruan tinggi adalah tidak
seimbangnya antara jumlah lulusan dan jumlah mahasiswa baru yang diterima. Mengingat
bahwa kapasitas mahasiswa biasanya hampir serupa, seharusnya mereka dapat menyelesaikan
studi dalam waktu yang relatif sama. Salah satu penyebab rendahnya jumlah lulusan adalah
kurangnya pengaturan diri mahasiswa dalam belajar, yang sering kali ditandai dengan
kebiasaan menunda-nunda baik dalam memulai maupun menyelesaikan skripsi mereka.
Saat ini, mahasiswa menghadapi sejumlah tantangan dalam manajemen waktu, di antaranya
adalah stres akibat tugas yang menumpuk, kecenderungan untuk menunda-nunda, dan
kesulitan dalam membagi waktu. Tantangan-tantangan ini menggambarkan betapa
pentingnya pengelolaan waktu yang efektif untuk mendukung kesuksesan akademik dan
kesejahteraan mental. Jika seseorang mampu mengelola waktu dengan baik, maka ia akan
memiliki kemampuan pembelajaran yang teratur (self-regulated learning) yang baik, sehingga
tujuan (menyelesaikan skripsi) yang diinginkannya dapat tercapai. Sebaliknya, jika
pengelolaan waktunya buruk, maka kemampuan pembelajaran teratur tersebut juga akan
menurun, dan tujuan (menyelesaikan skripsi) tidak akan tercapai (Zabua & Santosa, 2023).
Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengelola waktu, dan hal ini berpengaruh
pada tingkat kualitas belajar mereka (Tanjung & Yunus, 2015). Metode pengelolaan waktu
yang efektif untuk meningkatkan kualitas belajar meliputi disiplin, penjadwalan, dan
pencapaian tujuan. Ketika setiap mahasiswa menerapkan metode ini, mereka memiliki
jaminan untuk mencapai tujuan yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk meraih hasil
tersebut, setiap individu perlu memberikan respons dengan berkomitmen untuk bertindak,
bukan hanya sekadar mengetahui cara tanpa adanya tindakan nyata yang dapat
membuktikannya.Mahasiswa akan mencapai kualitas yang baik melalui pengelolaan waktu
yang efektif, sehingga dengan kebiasaan yang sudah terbentuk, mereka akan konsisten dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu, kualitas belajar dapat terwujud ketika individu memiliki
keterampilan manajemen waktu yang baik.
Daftar Pustaka
Tanjung, H., & Yunus, N. R. (2015). Manajemen Waktu: 7 Langkah Membuat Hidup Penuh
Arti. Jakarta: Amzah
Mulyani, M. D. (2013). Hubungan antara manajemen waktu dengan self regulated learning
pada mahasiswa. Educational psychology journal, 2(1), 43-48
Zebua, E. K., & Santosa, M. (2023). Pentingnya Manajemen Waktu Dalam Meningkatkan
Kualitas Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(2), 2060-2071.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H