Mohon tunggu...
Naila NafisatunMualamah
Naila NafisatunMualamah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung

Man Jadda Wa Jada Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tema Utama P5 Kurikulum Merdeka: Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Sejak Dini

20 Juli 2023   22:23 Diperbarui: 21 Juli 2023   10:24 5186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By: Naila Nafisatun

3. Pembelajaran Ekstrakurikuler

Pembelajaran Ekstrakurikuler ini dilaksanakan sesuai dengan minat yang dimiliki peserta didik serta sumber daya yang dimiliki satuan pendidik.

Struktur kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yakni pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaraan kokurikuler yang biasa disebut dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dilaksanakan untuk mengacu pada capaian pembelajaran setiap mata pelajaran. Sedangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. Pemerintah telah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengalokasikan waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam satu tahun ajaran.

Pembelajaran lintas disiplin ilmu guna memikirkan solusi dan mengamati masalah di lingkungan sekitar termasuk ke dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis projek yang sangat berbeda dengan pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan di dalam kelas. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila membuka kesempatan bagi peserta didik agar dapat belajar pada situasi yang tidak formal. Struktur belajar yang fleksibel dengan peserta didik terlibat langsung dalam lingkungan sekitar, serta kegiatan pembelajaran yang interaktif guna memperkuat berbagai keterampilan dan kompetensi yang di miliki peserta didik (Kemendikbudristek, 2021). Dilihat dari rencana Kemendikbud ristek yang mendorong visi dan misi presiden dalam menciptakan negara Indonesia Maju yang mandiri, berkepribadian, dan berdaulat. Maka dari itu terciptalah Pelajar Pancasila yang diharapkan mampu mempunyai nalar kreatif, mandiri, kritis, bertakwa, beriman, berkebhinekaan global, dan selalu menjunjung tinggi gotong royong. Pancasila diketahui menjadi pandangan filsafat bangsa dan dasar negara yang tergambar pada sila-sila yang dimuatnya. Selain itu, Pancasila menjiwai kehidupan kebangsaan dan kenegaraan bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya bagi para pelajar berpancasila yang harus menjaga dan meneruskan nilai-nilai agungnya, karena nilai luhur yang terkandung dapat menyesuaikan ruang dan waktu yang berbeda, membuat Pancasila dijadikan dasar penanaman karakter dalam jiwa pelajar Pancasila.

Guna mencapai tujuan pendidikan di Indonesia maka dirancanglah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dimana Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang berkompeten, berperilaku, dan berkarakter sesuai dengan nilai Pancasila yang berguna untuk melestarikan jati diri bangsa, cita-cita, dan ideologi yang siap menghadapi tantangan revolusi industri. Profil Pelajar Pancasila memiliki keenam kompetensi kunci. Seperti pada panduan pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yaitu:

1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia yang berarti pelajar yang berakhlak, mendalami ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan sehari-hari;


2. berkhebinekaan global berarti Pelajar Pancasila harus menegakkan lokalitas, budaya nenek moyang dan identitasnya, serta selalu open minded ketika berinteraksi dengan budaya lain, sehingga mampu menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai, serta memungkinkan untuk munculnya budaya baru yang positif;

3. bergotong royong berarti pelajar melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan lapang dada agar tugas menjadi mudah serta gotong royong mengajarkan kepedulian, berbagi, dan berkolaborasi;

4. mandiri berarti pelajar memiliki tanggung jawab pada diri sendiri terhadap proses dan hasil belajarnya;

5. bernalar kritis yang berarti pelajar dapat secara objektif memperoleh, memproses, menganalisa, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif, dan

6. kreatif yang artinya pelajar mampu berinovasi dan menghasilkan hal yang bersifat orisinil, bermanfaat, bermakna, dan berdampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun