Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena "Soft Quitting" pada Gen-Z dan Milenial: Apa Penyebabnya?

9 November 2024   08:59 Diperbarui: 9 November 2024   09:00 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja Gen-Z dan Milenial (sumber gambar: Yan Krukau/Pexels)

1. Membangun Lingkungan Kerja yang Mendukung Work-Life Balance

Perusahaan perlu mengadopsi sistem kerja yang fleksibel serta mengurangi budaya lembur yang berlebihan. Ini akan membantu karyawan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

2. Menyediakan Dukungan Kesehatan Mental

Menyediakan program kesehatan mental dan memastikan bahwa karyawan merasa didukung dalam menghadapi stres akan meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan.

3. Memberikan Pengakuan dan Apresiasi yang Adil

Apresiasi yang adil atas kontribusi karyawan sangat penting. Memberikan penghargaan atau bonus dapat menjadi salah satu cara efektif untuk memotivasi mereka bekerja lebih baik.

4. Fokus pada Pengembangan Karier Karyawan

Perusahaan sebaiknya memberikan jalur karier yang jelas serta kesempatan pengembangan diri yang sesuai dengan aspirasi karyawan, sehingga mereka merasa termotivasi untuk tetap bekerja dan berkontribusi lebih.

Fenomena soft quitting pada Generasi Z dan Milenial merupakan cerminan dari perubahan ekspektasi di dunia kerja. Mereka tidak lagi melihat pekerjaan sebagai pusat kehidupan mereka, melainkan sebagai bagian yang harus seimbang dengan aspek hidup lainnya.

Untuk mengatasi fenomena ini, perusahaan perlu beradaptasi dengan harapan dan nilai generasi muda yang lebih menekankan keseimbangan hidup, kesehatan mental, dan apresiasi yang adil.

Perubahan ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk memperbaiki budaya kerja. Dengan memahami akar masalah soft quitting, diharapkan perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mendukung kesejahteraan karyawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun