2. Stres dan Penyesalan Setelah Berbelanja
Alih-alih meredakan stres, Doom Spending sering kali menimbulkan perasaan bersalah atau menyesal setelahnya. Hal ini justru dapat memperburuk kondisi mental mereka, menciptakan siklus belanja impulsif yang sulit diputus.
3. Munculnya Utang Konsumtif
Penggunaan kartu kredit dan layanan "beli sekarang, bayar nanti" semakin mudah diakses oleh Generasi Z. Sayangnya, kemudahan ini juga meningkatkan risiko terjebak dalam utang konsumtif yang sulit dilunasi.
Cara Mengatasi Doom Spending di Kalangan Generasi Z
1. Edukasi Literasi Keuangan Sejak Dini
Meningkatkan literasi keuangan sangat penting untuk membantu Generasi Z mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Memahami pentingnya menabung, investasi, dan pengelolaan utang bisa menjadi kunci untuk menghindari Doom Spending.
2. Ciptakan Batasan Belanja dan Anggaran
Generasi Z perlu belajar membuat anggaran bulanan dan menetapkan batasan untuk belanja impulsif. Menggunakan metode seperti zero-based budgeting dapat membantu mereka lebih bijak dalam mengelola uang.
3. Cari Alternatif Penghilang Stres yang Positif
Alihkan keinginan untuk berbelanja dengan aktivitas yang lebih positif dan produktif, seperti berolahraga, berkarya, atau berinteraksi dengan komunitas. Ini dapat membantu mengurangi kecemasan tanpa harus mengeluarkan banyak uang.