Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Konsep Zaken Kabinet Prabowo, Tantangan dan Solusinya

11 September 2024   05:46 Diperbarui: 11 September 2024   08:49 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menakar Konsep Zaken Kabinet Prabowo (sumber gambar:Kompas)

Prabowo, yang didukung oleh koalisi besar partai, akan menghadapi tantangan besar dalam memenuhi tuntutan para pendukung politiknya tanpa mengorbankan visi zaken kabinet yang ingin diwujudkannya.

3. Keterbatasan Ahli yang Independen:
 
Meskipun Indonesia memiliki banyak profesional di berbagai sektor, mencari individu yang benar-benar ahli dan tidak memiliki afiliasi politik yang kuat bisa menjadi tantangan tersendiri.

Sering kali, individu yang memiliki kapabilitas tinggi juga terikat dengan kepentingan politik tertentu, yang pada akhirnya bisa mengganggu objektivitas dalam menjalankan tugas sebagai menteri.

4. Kritik dari Publik dan Media

Jika zaken kabinet gagal memenuhi harapan dalam waktu yang cepat, Prabowo dan pemerintahannya kemungkinan besar akan menghadapi kritik keras dari publik dan media.

Harapan masyarakat terhadap pemerintahan berbasis keahlian tentu sangat tinggi, dan setiap kegagalan dalam pelaksanaan kebijakan akan berdampak pada legitimasi pemerintah.

5. Stabilitas Koalisi Politik

Dalam politik Indonesia, stabilitas koalisi sangat penting untuk menjaga kestabilan pemerintahan. Zaken kabinet yang meminggirkan kepentingan partai-partai politik berisiko memecah koalisi yang ada, yang bisa menyebabkan ketidakstabilan politik.

Hal ini adalah dilema besar bagi seorang pemimpin yang ingin menjalankan pemerintahan berbasis meritokrasi tetapi masih membutuhkan dukungan politik yang kuat di parlemen.

Solusi untuk Mewujudkan Zaken Kabinet

1. Kombinasi Zaken Kabinet dan Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun