Dr. Jed Diamond yang merupakan pendiri dari situs MenAlive.com. Jed mengatakan kemarahan yang menjadi gejala dari IMS adalah intensitas dari kemarahan yang dikeluarkan oleh pria dan berapa lama durasi pria meluapkan amarahnya. Â Apakah kemarahan yang dikeluarkan berdampak pada hubungan yang dimiliki, itu wajib dicurigai.
Ada empat gejala yang mendominasi terjadinya IMS ini.
- Hipersensitivitas
Pria yang sensitif sangat peka terhadap lingkungan disekitarnya. Mereka terkadang sensitif dengan suara keras, lampu berkedip, atau hal lainnya yang mungkin dianggap sepele namun sangat menganggu pria sensitif.
- Kecemasan
Kecemasan adalah kondisi dimana kita merasakan ketidakpastian, ketakutan yang berasal dari hasil antisipasi terhadap peristiwa yang mengancam ntah itu nyata atau sekedar imajinasi belaka. Mereka cemas akan hubungan, pekerjaan, keluarga, keuangan, dan lain-lain.
- Frustasi
Hubungan yang rumit, keluarga yang tidak harmonis, kehilangan pekerjaan dan lainnya menjadi mengapa banyak pria yang mengalami sindrom ini. Di dalam buku 'Stiffed : The Betrayel of the American Man ' yang terbit tahun 1999 oleh Susan Faludi yang secara garis besar membicarakan tentang maskulinitas pria di Amerika pasca Perang Dunia II. Di dalam bukunya Susan ini berbicara mengapa pria kecewa dengan kemandirian yang dilakukan kaum perempuan.Â
Mereka seakan kehilangan harga diri karena konstruksi sosial yang membuat pria selalu menjadi penguasa alam semesta, pencari nafkah lenyap seketika dan menyebabkan banyak pria yang frustasi karena tidak bisa membuktikan maskulinitas nya.
- Kemarahan
Marah menurut Oxford Dictionary adalah perasaan yang kuat tentang sesuatu yang sangat tidak kita sukai atau tentang sesuatu yang tidak adil, singkatnya adalah perasaan tidak senang. Kemarahan adalah emosi yang sangat kompleks dan jika tidak bisa mengendalikannya maka akan berakhir pada depresi dan bunuh diri..
Hampir sebagian pria, mereka menjadikan kemarahan sebagai ekspresi yang ingin ditampilkan karena adanya konstruksi sosial yang tradisional di mana image pria dibangun sebagai sosok yang kuat, berkarisma, tangguh, tidak mudah menangis dibandingkan perempuan.Â
Adanya stereotipe ini membuat pria sulit untuk mengekspresikan perasaan yang mereka alami. Konsekuensi dari stereotipe ini adalah pria harus menampilkan sifat maskulin sehingga jika mereka mengeluh atau menangis akan dianggap sebagai perilaku yang sangat memalukan bagi pria.Â
Pria tidak bisa menunjukan ketakutan, kesedihan, kekhawatiran mereka dengan menangis dan satu-satunya perasaan yang bisa diterima dan tidak merendahkan pria adalah dengan kemarahan. Ketika IMS ini terjadi, kemarahan selalu menjadi indikasi utamanya.
2. IMS itu normal kok, jangan panik