Jihad kok membunuh saudara sebangsa. Jadi agama Islam dikambing hitamkan oleh golongan yang ingin memecah belah. Ibarat nih, ada orang yahudi datang ke Indonesia.Â
Orang yahudi tersebut sudah mengkaji dan hafal Al-Qur'an. Semisal sengaja ingin merusakkan agama mayoritas di Indonesia. Framingnya pasti akan tampil layaknya ulama.
Dari pakaiannya yang berjubah, yang dibaca pun Al-Hadits dan Al-Qur'an. Orang awam Indonesia melihat figur dengan tampilan seperti itu pasti akan mengira seorang Syekh.Â
Apalagi bahasa arabnya lancar, tak tahu jika misi terselubungnya untuk menghancurkan Negara pun agama. Al-Hadits dan Al-Qur'an ditafsirkan secara sesat, tak lain hanya dijadikan alat untuk menjerumuskan.Â
Ketika trapnya berhasil menangkap banyak orang. Massa yang direkut sudah cukup sambil terus berjalan sambil dilakukan pencucian otak.Â
Pola pikir manusia yang fanatik itu mudah diperdaya. Jihad itu simpel, tidak membunuh ketika tidak diperangi. Bersedekah saja sudah jihad. Tak punya harta yang untuk sedekah walau sebiji kacang? Ya cukup dengan perkataan yang baik sudah sedekah. Tak bisa berkata baik?Â
Ya cukup dengan diam dan senyumlah. Aku ingin mati ku adalah kematian yang dirindukan Alloh SWT dan Rosululloh Muhammad SAW. Entah, nanti, esok, lusa, ata kapan pun dan dimana pun, aku siap.
Karena aku pun rindu dengan-Nya, pun dengan Rosululloh Muhammad SAW dan seluruh rosul-rosul-Nya. Rasanya seru, asyik, tentram, ceria, penuh kebahagiaan.
Kala ku bayangan ku bisa duduk melingkar satu forum besar bersama para rosul dan nabi-Nya. Kubayangkan kelak di akhirat, setiap hari bisa berkumpul dengan kekasih-Nya.Â
Setiap Jumat bertemu dengan Alloh SWT. Nikmat yang ter agung moment seperti itu, berkumpul bersama seluruh bala tentara-Nya. Masya'alloh, subhanalloh, tabarokalloh. Tapi ya kembali ku tengok siapa diri ini.Â
Hanya seonggok daging yang hina. Tulang hina yang dibalut daging. Diri ini hanya tai yang dibalut usus, lemak dan sedikit daging.Â