Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membaca Buku Membaca Realita Membaca Mereka

19 Agustus 2023   20:23 Diperbarui: 19 Agustus 2023   20:45 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prayakan kemerdekaan kampungku/Dokpri

Kami saling sapa, ku jabat dan cium tangannya, pun ngobrol sejenak.

Kemudian beliau bergegas melanjutkan misinya untuk memetik kelapa.

Sedang aku jalan menuju gubuk melewati sumber mata air tuk macan yang aku ambil.

Mata Air Tuk Macan/Dokpri
Mata Air Tuk Macan/Dokpri

Masuk ke gubuk, langsung naik dan sholat dzuha, sekitar jam sembilan lebih beberapa menit.

Lanjut nyicil qodho sholat lima waktu yang dulu aku tinggalkan.

Usai sholat aku sempatkan membuka kamus untuk latihan menghafal kosa-kata inggris diteras samping.

Silir angin sepoi-sepoi memancing rasa kantuk, mata perlahan terasa berat.

Tak ku paksakan, langsung tiduran dibangku beberapa menit.

Bangun nyemplung kali, ketemu tiga orang tukang glondong kayu alias tukang panggul kayu log.

Kami sempat ngobrol sejenak, mereka pergi dan aku berwudhu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun