Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berkah Jumat Kemerdekaan Tanah Surga Indonesia Raya

18 Agustus 2023   20:36 Diperbarui: 18 Agustus 2023   20:51 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lepet versi kampung ku. Dokpri

Seharusnya bungkusnya janur bukan daun bambu muda. 

Jika menggunakan pakem Jawa dari yang diajarkan mbah Sunan Kalijaga. 

Yang sudah mateng terus dibakar juga enak banget, gurih.

Fillosofi terpopulernya kata lepet itu gabung an dari dua kata. 

Kata pertama berasal dari kata "silep" yang berarti "kubur, tutup atau simpan"

Yang kedua dari kata "rapet" yang berarti "rapat". 

Peribahasa yang terkenal tentang lepet adalah "monggo dipun silep ingkang rapet". 

Yang memiliki arti "mari kita kubur yang rapat". 

Peribahasa lain "ngaturaken sedoyo kelepatan kulo ingkang agung"

Dipopulerkan oleh mbah Sunan Kalijaga, beliau kreator kupat dan lepet sebagai fillosofi Jawa. 

Makna bahan yang digunakan dalam pembuatan lepet.

  • Ketan, menggambarkan ikatan yang kuat.
  • Kelapa parut, menggambarkan sopan santun.
  • Garam, menggambarkan keseimbangan hubungan umat manusia yang harmonis.
  • Janur, upaya yang dilakukan umat muslim dalam mencapai kesucian.
  • Tali bambu, menggambarkan pertemanan yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun