Tidur Siang di Pinggir Kali Sembari Refleksi

Usai sholat, aku sempatkan nyiram tanaman sedikit, tak lama ada pemuda datang ke gubuk bawa guitar buat ngonten. 

Kami bercengkrama sejenak, aku tawarkan kalau mau bikin kopi masuk saja pintu tidak aku konci, aku tinggal tahlilan dulu. 

Mereka jawab "siap beres bos, matur suwun" dan aku bergegas jalan keatas. 

Naik tanjakan ban motor selip, karena rumput licin dan aku dorong sedikit lalu aku naiki lagi sampai rumah. 

Didepan rumah ketemu suwo Pandoli sedang mau ke mushola, ketemu lagi pakde Mustaqim juga sedang mau ke mushola. 

"Pakde Mus yo tahlilan mengko?" tanya ku, "iyo tahlilan, engko bareng, tak jamaah ndingen" jawab pakde Mus sembari jalan ke mushola. 

Aku masuk rumah dan menunggu pakde sejenak, selesai jamaah aku temui pakde dan kami berangkat bersama, pun suwo Pandoli. 

Sampai makam baru ada beberapa undangan yang hadir, aku bergegas ambil mushaf Yasin dan jengkok. 

Melihat makam sudah sangat bersih, tadi jumat mungkin kerja bakti besik bersama. 

Bersih semua sampah dikumpulkan dibeberapa titik dan dibakar, pun pohon-pohon dipotingi dirapihkan. 

Kemudian aku mendekat kerumunan, mengitari makam sohibul hajat pak Maftuhin.