"o, seperti ini toh Jogja, tidak ada ramahnya" gejolak batin ku.
"tapi apa aku yang ada kesalahan saat masuk sehingga aku mendapatkan perlakuan yang tidak ramah dan tidak mengenakkan ini?" tutur batin ku menanyakan kepada diri sendiri.Â
Sambil menunggu bus datang "ah rasanya tidak salah, tapi cobalah aku tak kulonuwun masuk Jogja" aku dengan batin ku, sembari melihat peta transportasi.Â
Bus dengan nomor tujuan ku akhir ya datang, bergegas aku masuk, hanya beberapa orang saja yang masuk.Â
Tidak ada sebagian dari orang yang desak-desakan di halte, longgar banget.Â
Sembari menikmati jalanan aku tanya ke petugas bus pendamping sopir alias kernet, seorang ibu-ibu.Â
"bu kalau tujuan jalan wonosari, aku turun dari bus ini dimana bu, terus naik bus nomor berapa?" tanya ku sambil duduk dibelakang sopir.Â
"oh nanti transit diterminal Concat (Condong Catur) naik bus nomor sekian dan turun lagi di bandara, naik bus nomor sekian" jawab si ibu dengan nada yang tidak ramah.Â
"baik bu, terima kasih" pungkas ku sambil senyum dan menikmati sejuk ruang dalam bus dan masih sambil ngebatin "kok bus trans Jogja seperti ini pelayanannya, ada apa dengan diri ku?"Â
Sampai di terminal Concat, aku turun pun penumpang lain semua turun, ibu kernet itu juga turun, rehat sejenak, cukup lama menunggu bus.
Aku sembari melihat peta traffic trans Jogja yang terpampang didinding halte, sembari mbatin "kulonuwun, assalamualaikum Jogja, kulo sampun mlebet dugi Concat niki"