Mohon tunggu...
Siti Nafisah Analis
Siti Nafisah Analis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya anak ke 2 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Historisitas Islam Nusantara, Karakteristik Islam Nusantara, Khazanah Islam Nusantara dan Kepesantrenan

4 Juni 2023   18:00 Diperbarui: 4 Juni 2023   18:10 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2.1  Historisitas Islam Nusantara

Istilah Islam Nusantara telah menimbulkan kegemparan di masyarakat Indonesia. Beberapa kelompok menyampaikan pandangannya tentang Islam Nusantara. Ada yang melihatnya sebagai agama Islam yang berkembang di Indonesia,hal ini baik-baik saja. Ada juga yang mengklaim bahwa Islam Nusantara tidak benar-benar disana, hanya islam yang dipertimbangkan ada satu dan label Islam Nusantara atau jenis Islam lainnya tidak cocok. Beberapa pemikir muslim mempresentasikan pemikirannya. 

“Islam Nusantara adalah pemahaman dan pengamalan Islam di nusantara sebagai hasil dialektika antara teks syariah dengan realitas budaya lokal. Definisi yang pertama menjelaskan bahwa islam adalah nusantara pemahaman Islam yang isi dan implementasinya hadir dalam bentuk kepulauan.” keterkaitan antarakiamat dan budaya nusantara inilah yang menjadikan islam nusantara sebagai corak khas nusantara.Definisi kedua mengatakan Islam Nusantara itu adalah Islam yang bercirikan Indonesia, yang merupakan hasil interaksif nilai Islam teologis dengan warisan Indonesia.

Pengertian yang kedua membatasi ruang jangkauan saja pada wilayah Indonesia dan lebih sempit dari pengertian yang pertama, yang menyebutkan kepulauan, tetapi tidak menjelaskan batas-batas suatu kepulauan yang meliputi suatu wilayah. Sisi baik dan buruk Islam Nusantara juga bisa dilihat di media sosial. Para pendukung merasa sulit untuk memperjuangkan penerimaan Islam Nusantara oleh semua kelompok. Sementara pihak lawan berusaha menyerang dan menghancurkan semua argumentasi yang dibangun oleh umat Islam Nusantara. Tudingan pihak oposisi agak rancu karena mereka menduga gagasan Islam Nusantara adalah produk Barat.

Para penentang percaya bahwa hanya ada satu Islam, yaitu Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Islam tidak bisa disebut karena pendekatan atau wilayahnya sebagai Islam Nusantara. Islam dengan karakteristik seperti Islam Nusantara dipandang negatif dan dianggap salah. Di mata mereka, kelompok muslim nusantara itu sesat karena menyimpang dari visi Islam idealnya. Dalam pandangan mereka, Islam Nusantara sudah tidak murni lagi karena pemahaman telah didapat dari luar.

Di sisi lain, ahli tersebut mendapat dukungan dari para pemikir Islam. Menurut kesimpulan mereka, Islam itu satu, tetapi ekspresinya berbeda. Islam Nusantara menunjukkan keunikan Islam Indonesia yang tidak dimiliki Islam di belahan dunia lain. Islam menyebar dengan damai di Indonesia, tanpa kekerasan dan tanpa paksaan. 

Tidak mudah bagi para mubaligh khususnya Walisongo untuk menyebarkan islam di Indonesia. Nyatanya paling penduduknya memeluk agama Hindu dan Budha, dan beberapa kerajaan Hindu dan Budha yang masih berkuasa di Nusantara, menuntut mereka untuk berdakwah dengan cara yang berbeda dan tidak monoton. Berbagai cara meliputi interaksi bisnis, pendidikan, perkawinan dan akulturasi budaya.

Menurut kami, unsur akulturasi budaya adalah yang paling berkesan sekaligus paling menantang. Ritual ala Hindu yang mengakar kuat di masyarakat Indonesia, “mungkin” disebut Syiriki, sarat dengan nilai-nilai Islam. Peringatan 7 dan 40 tahun kematian dirayakan dengan kegiatan Yasinan dan Tahlilan serta doa-doa  khusus  almarhum.

Dakwah Islam para ulama disesuaikan dengan kondisi zaman dan situasi nusantara. Bisa dibayangkan, jika Islam diberitakan menyebarkan kekerasan dan kekerasan pada masa itu, Islam tidak akan pernah hidup di Nusantara seperti saat ini. Di Nusantara, khususnya di Walisongo, para da'i Islam sangat memahami kondisi masyarakat Indonesia saat itu dan menyebarkan Islam melalui metode yang dapat ditrima secara sosial. Aborigin  penduduk pulau tidak serta merta ditolak, tetapi dengan modifikasi tertentu dan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum Islam, maka diterima dengan sangat baik.


  • Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Penghuni kepulauan Indonesia sudah sisebut sejak zaman prasejarah Dikenal sebagai pelaut yang bisa melintasi laut lepas. Sejak zaman kita, telah ada jalur antara pelayaran dan pedagangan kepulauan Indonesia dan berbagai belahan benua Asia Bagian tenggara dan pulau barat dan sejak disekitar Malaka zaman dahulu The Ancient Lands merupakan kawasan yang menjadi point of interest, pertama karena barang menarik yang dijual di sana dibuat berdagang maka area tersebut menjadi Area jalur hubungan Cina dan India sangat penting. Juga, pala dan Cengkih dari Maluku, dijual di Jawa dan Sumatera, Lalu jual ke pengusaha luar negeri. Pelabuhan Penting antara Sumatera dan Jawa abad ke-1 dan ke-7 Masehi Ramuri (Aceh), Barus (Barus) gemerincingn Palembang di Sumatera (Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa). 

 Juga pengusaha Muslimah dari Arab, Persia dan India Beberapa mencapai pulau Indonesia telah Perdagangan dimulai pada abad ke-7 M (abad ke-1 M), ketika Islam pertama kali muncul muncul tumbuh di Timur Tengah. Malaka adalah pusatnya jauh sebelum penaklukan Portugis (1511). lalu lintas komersial dan pengiriman yang besar. Melalui hasil Malaka Hutan dan cabang dibawa ke sana dariseluruh penjuru nusantara China dan India, khususnya Gujarat, melanjutkan hubungan bisnis lalu langsung dengan Malaka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun