Mohon tunggu...
Siti Nafisah Analis
Siti Nafisah Analis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya anak ke 2 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Historisitas Islam Nusantara, Karakteristik Islam Nusantara, Khazanah Islam Nusantara dan Kepesantrenan

4 Juni 2023   18:00 Diperbarui: 4 Juni 2023   18:10 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Segala puji serta rasa syukur kami limpah curahkan kepada Allah swt atas kasih serta rahmatnya. sebagai akibatnya penugasan makalah berjudul “Historisitas Islam Nusantara, Karakteristik Islam Nusantara, Khazanah Islam Nusantara Dan Kepesantrenan” ini sampai bab akhir. Kami mengucapkan berterima kasih kepada bapak Bahrul Munib, S.H.i, MPd.I selaku dosen pengampu Mata Kuliah “Peradaban Islam serta Islam Nusantara”.

pada makalah ini kami membahas seputar “Historisitas Islam Nusantara, Karakteristik Islam Nusantara, Khazanah Islam Nusantara Dan Kepesantrenan” Proses penyusunan makalah ini kami susun menggunakan kesungguhan, kami pula memaklumi bahwa makalah ini belum sepenuhnya sesuai. karena itu, kritik dan  saran akan kami terima lapang.

DAFTAR ISI 

BAB I PENDAHULUAN

  •   Latar Belakang
  •   Rumusan masalah
  •   Maksud dan tujuan

BAB II PEMBAHASAN

  • 2.1   Historisitas Islam Nusantara
  • 2.2   Karakteristik Islam Nusantara
  • 2.3   Khazanah Islam Nusantara Dan Kepesantrenan

BAB III PENUTUP

  • 3.1   Kesimpulan

PENDAHULUAN

Latar Belakang 

Islam Nusantara ialah konsep yang mengacu pada pengembangan dan penyebaran agama Islam di wilayah Nusantara, yaitu wilayah yang sekarang menjadi Indonesia dan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara. Konsep ini menekankan adanya kekayaan warisan Islam yang khas di wilayah tersebut, yang dihasilkan melalui proses akulturasi dan interaksi antara Islam dengan budaya lokal.

Sejarah Islam Nusantara dimulai pada abad ke-13, ketika pedagang dan ulama Muslim mulai memasuki wilayah ini melalui jalur perdagangan maritim yang aktif pada saat itu. Mereka membawa ajaran Islam serta membentuk jaringan perdagangan dan komunitas Muslim di pelabuhan-pelabuhan penting seperti Aceh, Pasai, Demak, dan Malaka.

 Pada abad-abad berikutnya, Islam terus menyebar melalui berbagai upaya dakwah, baik oleh pedagang Muslim maupun para ulama lokal. Dakwah dilakukan dengan cara berinteraksi dengan masyarakat setempat, mengadopsi budaya dan tradisi lokal, serta menyesuaikan ajaran agama dengan nilai-nilai budaya yang ada. Hal ini memungkinkan pengembangan bentuk Islam yang khas di wilayah Nusantara, dengan adanya harmoni antara Islam dan budaya lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun