Mohon tunggu...
nafilahroihanah
nafilahroihanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nafilah Roihanah saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Islam Riau yang mana saya baru memulai perkuliahan pada Tahun 2024

saya tamatan dari SMK Taruna Satria Pekanbaru dan memiliki Hobi menulis serta membaca dan mencari tahu perkembangan teknologi yang berkembang saat ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gangguan Disosiatif

3 Januari 2025   21:21 Diperbarui: 3 Januari 2025   21:19 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gangguan identitas Disosiatif(https://mediacerita.com/kenali-gangguan-identitas-disosiatif-sekitarmu/)

Abstrak

Gangguan disosiatif adalah kondisi psikologis yang melibatkan gangguan pada integrasi kesadaran, memori, identitas, atau persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan dunia sekitar. Gangguan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti gangguan identitas disosiatif yang sering kali terkait dengan pengalaman trauma berat, terutama pada masa kanak-kanak. Faktor genetik dan lingkungan juga turut berperan. Gejalanya dapat mencakup perasaan terlepas dari diri sendiri atau dunia sekitar, serta adanya identitas atau peran yang terpisah. Penanganan gangguan disosiatif memerlukan pendekatan multidisipliner, termasuk psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif dan terapi trauma, serta dukungan medis untuk mengatasi gejala terkait. Pemahaman yang lebih baik mengenai gangguan ini penting untuk meningkatkan diagnosis dan pengobatan yang efektif guna memperbaiki kualitas hidup pasien.

Gangguan Disosiatif

Disosiatif merujuk pada suatu kondisi psikologis di mana seseorang mengalami gangguan dalam integrasi atau keterhubungan antara berbagai aspek kesadaran, identitas, memori, atau persepsi diri dan dunia sekitarnya. Secara sederhana, disosiasi adalah keadaan di mana seseorang merasa terpisah atau terlepas dari pikiran, perasaan, kenangan, atau bahkan tubuh mereka sendiri.

Disosiatif dapat terjadi sebagai respons terhadap trauma atau stres berat, di mana otak berusaha melindungi individu dari perasaan atau kenangan yang sangat mengganggu dengan memisahkannya secara sementara dari kesadaran mereka. Meskipun disosiatif bisa berfungsi sebagai mekanisme pertahanan yang berguna dalam jangka pendek, dalam jangka panjang kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan psikologis yang membutuhkan perhatian medis atau terapi.(Hidayat, A. (2016) )

Gangguan Disosiatif: Pemahaman dan Penanganannya

Gangguan disosiatif merupakan kelompok gangguan mental yang ditandai dengan gangguan dalam integrasi antara kesadaran, ingatan, identitas, dan persepsi diri. Kondisi ini menyebabkan individu merasa terpisah atau terlepas dari realitas mereka, yang bisa memengaruhi cara mereka mengingat kejadian-kejadian tertentu, mengenali diri mereka sendiri, atau bahkan berinteraksi dengan orang lain. Biasanya, gangguan disosiatif terjadi sebagai respons terhadap trauma atau tekanan psikologis yang berat. Dalam tulisan ini, akan dibahas berbagai jenis gangguan disosiatif, penyebabnya, gejala yang muncul, serta pendekatan pengobatan yang dapat membantu individu yang mengalaminya.

Jenis-Jenis Gangguan Disosiatif

Gangguan disosiatif adalah kondisi psikologis di mana terjadi gangguan dalam integrasi antara berbagai aspek kesadaran, identitas, memori, atau persepsi diri dan dunia sekitar. Beberapa jenis gangguan disosiatif yang umum dijumpai meliputi:

  1. Gangguan Identitas Disosiatif (DID)
    Gangguan identitas disosiatif adalah salah satu jenis gangguan disosiatif yang paling dikenal, di mana individu memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda. Setiap identitas ini dapat muncul secara bergantian dan memiliki pola pikir, perilaku, ingatan, serta perasaan yang berbeda. DID sering terjadi akibat trauma berat, terutama yang dialami sejak masa kanak-kanak, seperti kekerasan fisik, emosional, atau seksual. Individu dengan DID mungkin merasa bingung tentang siapa diri mereka atau merasa bahwa mereka memiliki kehidupan yang terpisah dalam pikiran mereka.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun