Menjelang paginya, ia mengikuti suaminya ke musholla untuk jamah sholat bersama anaknya. Ketika pulang diceritakannya semua kejadian malam itu kepada anak dan suaminya. Hingga mentari sudah terbit, ia belum juga terlihat cepat-cepat berangkat seperti biasanya. Dilihatnya bunga-bunga yang bermekaran itu, dan teringat ibunya.
"Di mana ibu sekarang nak," tanya Winda pada anaknya
"Nenek sudah di rumah sakit bu, ayah kemarin yang membawanya,"
Lalu ibunya memeluk cucunya, sembari meneteskan air matanya. Mereka bertiga berencana menjenguk nenek Khodijah yang sudah dipindah ke rumah sakit. Setelah sampai di kamar perawatan, Winda langsung mencium tangan ibunya dan meneteskan air matanya...
"Bu, maafkan Winda selama ini kurang perhatian sama ibu,"
"Gak apa-apa nak, sakit seperti ini sudah takdirnya."
"Kalau sudah sembuh, ibu nggak boleh keluar jauh-jauh,"
"Lho, ibu hanya ingin jalan-jalan dan mencari sedikit tambahan."
"Tidak usah bu, cukup saya saja ibu di rumah saja."
Nenek hanya bisa tersenyum mendengar ucapannya. Ia meminta anaknya itu untuk membopong keluar kamar untuk melihat keluar. Kebetulan letak kamar berada di lantai tiga sehingga dapat melihat ke jalan dan beberapa pemandangan di sana, mungkin ketika senja juga ia akan meminta hal itu, bersama semua keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H