“Ye... itu pintu kan enggak kamu tutup adikku yang manis, tapi lebih manisan kakaknya.. Itu siapa? Tumben kamu nge-save foto cowok ganteng?” ucapdada Ve
“Dih.. Manisan akunya lah, emm dia temen aku di sekolah” jawabku ketus.
“boleh lah kakak minta nomer hp nya atau kalo enggak ya pin nya juga boleh” ujar kak Ve dengan nada mengoda.
“enggak boleh! Kakak kan udah punya kak Deva! Masih aja mau ngembat yang brondong” ledekku
“Hahaha.. Udah sana makan! Udah ditungguin mama sama papa di meja makan.” Jawab Kak Ve
“iya-iya.” Sahutku.
P.O.V End.
Mentari pagi mulai menghangatkan isi bumi. Aku beranjak dari tempat tidurku dan mulai bersiap-siap ke rutinitas seperti biasa. Sesampai di sekolah aku duduk di kelas sambil memasang headphone dan memutar beberapa lagu yang ada di daftar playlistku. Disela-sela pandanganku yang tertuju ke arah luar kelas, lewatlah sosok gadis manis, dan tinggi. Dia berjalan dengan santainya melewati kelasku.
“Wayoloooh.. ketahuan curi pandang Shania” ucap Mario dari arah samping.
“apaan sih!” jawabku kaget melepas headphoneku.
“lu suka ye? Sama doi?” Tanya Mario.