Kanaya, dengan air mata mengalir di wajahnya, menyaksikan Hans menghilang ke dalam bayang-bayang, sosoknya menghilang di udara, hingga tak ada yang tersisa selain malam.
Dia diam di jembatan selama berjam-jam, hingga fajar mulai menerangi langit. Meski hatinya hancur, dia tahu dia harus terus maju. Hans akan selalu bersamanya, dalam ingatannya, dalam cintanya. Tapi malam itu di jembatan, dia kehilangan dia selamanya.
Di bawah langit yang perlahan dipenuhi bintang, Kanaya berjalan pulang ke rumah, dengan jiwa yang hancur, namun dengan kepastian bahwa, meski cinta telah menyatukan mereka, takdir telah memisahkan mereka selamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI