Mohon tunggu...
Nadia Octavia Chandra
Nadia Octavia Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Welcome~ Seorang ISFJ yang suka menulis, menonton film, dan memasak. Untuk mengenal lebih jauh, silakan difollow ya... Enjoy my article 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesalahpahaman

15 Oktober 2023   23:58 Diperbarui: 16 Oktober 2023   01:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa?" jawab Friska.

"Sebenarnya, apa yang terjadi di hari itu? Kenapa kamu terlihat buru-buru sekali?" tanya Hani.

Friska pun menghembuskan napasnya. Dia tidak sanggup mengingat kejadian itu. Namun, pertanyaan itu tetap dijawab.

"Aku dijebak. Sebenarnya, ibuku adalah PSK. Dia ingin menjualku karena memiliki banyak hutang. Maaf, aku tidak menceritakan ini karena takut pandanganmu terhadapku."

Tanpa terasa, setetes air jatuh dari mata Friska. Hani memahami perasaan Friska. Dia memeluknya. Ternyata, mereka sama-sama dalam keadaan yang tidak sempurna. Hani adalah anak panti asuhan, sedangkan Friska adalah anak dari PSK. Namun, ketidaksempurnaan itu dilengkapi satu sama lain.

Hani pun mengusulkan agar Friska mengklarifikasi semuanya. Dia tidak ingin nama sahabatnya jelek di sekolah. Walaupun berat, Friska menyetujuinya.

***

Jam istirahat telah berbunyi. Hani dan Friska berada di ruang studio. Mereka ingin klarifikasi itu disiarkan melalui speaker. Tentu saja, hal ini seizin petugas sekolah. Tepat pukul 12.00, Friska memulai klarifikasinya.

"Selamat siang teman-teman. Aku Friska dari kelas XI B. Mungkin kalian sudah tahu mengenai video itu. Semua yang kalian lihat itu benar. Namun, aku juga terpaksa melakukannya. Sebenarnya, aku adalah anak dari seorang PSK. Aku tahu bahwa kalian memandangku dengan buruk. Sejujurnya, aku merasa berat ingin mengungkapkan semua ini. Tapi, ada sahabat yang selalu mendukungku di sini. Hal ini yang menguatkan hatiku. Maaf, jika kalian merasa terganggu. Aku hanya ingin mengungkapkan yang sebenarnya." 

Friska lega telah mengungkapkan semua bebannya. Hal itu disambut oleh senyuman Hani. Dia bangga kepada sahabatnya.

Tak disangka, klarifikasi itu membuahkan respon yang baik. Nama Friska telah bersih dari tuduhan. Hal ini membuat Friska dan Hani senang. Mereka pun berjanji tidak akan menutupi sesuatu lagi. Itulah pentingnya persahabatan yang ada di saat susah dan senang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun