Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi pada lansia karena penurunan fungsi fisiologis yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia yang mengakibatkan elastisitas pembuluh darah menurun. Faktor lain yang menyebabkan tingginya angka kejadian hipertensi pada lansia terdapat beberapa faktor, yaitu faktor yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, dan keturunan, serta faktor yang dapat diubah seperti kelebihan berat badan, merokok, stres, kurang olahraga, konsumsi alkohol, dan kolesterol.Â
Hipertensi yang tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan banyak komplikasi yang lebih serius sehingga menyebabkan kecacatan. Selain itu, menurunnya kondisi kesehatan lansia seiring bertambahnya usia menyebabkan mereka semakin bergantung pada bantuan orang lain atau Perawatan Jangka Panjang (Long Term Care).Â
Selama ini, penanganan masalah kesehatan lansia lebih banyak menggunakan terapi farmakologi atau pengobatan kimia. Namun, jika digunakan dalam jangka panjang, terapi ini dapat memberikan efek samping, seperti ketergantungan obat, kerusakan fungsi kognitif, penurunan metabolisme, dan penurunan fungsi ginjal. Kondisi ini tentu dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia secara fisik dan psikologis.Â
Oleh karena itu, terapi non-farmakologi atau komplementer menjadi alternatif pilihan untuk menangani masalah kesehatan pada lansia. Salah satu pengobatan komplementer yang dapat dilakukan untuk menurunkan hipertensi pada lansia  adalah dengan akupresur dan juga aktivitas fisik senam.
Melalui program kerja kesehatan ATENSI ini diharapkan dapat membantu menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup lansia penderita hipertensi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lansia serta kader posyandu lansia yang dapat diterapkan ketika pemeriksaan kesehatan rutin di posyandu. Antusiasme yang ditunjukkan oleh para lansia menjadi bukti bahwa program seperti ini sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat terutama di Desa Sumberkembar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H