Belajar seseorang dipengaruhi oleh berbagai macam factor. Faktor pembelajaran itu ada dua kategori, yaitu internal (berasal dari dalam) dan eksternal (berasal dari luar). Siswa itu sendiri mempengaruhi banyak elemen eksternal, dan lingkungan-lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat mempengaruhi banyak aspek eksternal juga. Kedua variabel ini berpotensi meningkatkan prestasi akademik seseorang.
- Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari seseorang sendiri dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya. Faktor internal dibedakan menjadi dua yaitu. faktor jasmaniah dan faktor psikologi.
a. Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah ini terdiri atas tiga faktor yang mempengaruhinya antara lain: faktor kesehatan, cacat tubuh, dan faktor kelelahan.
b. Faktor Kesehatan
Bebas penyakit dan dalam kondisi kesehatan yang baik secara keseluruhan mengacu pada dianggap sehat. Kualitas menjadi sehat disebut kesehatan. Kesehatan seseorang mempunyai pengaruh terhadap kemampuan belajarnya karena dapat mengganggu proses belajarnya. Selain itu, orang yang sedang sakit dan kurang bergairah bisa lebih cepat lelah. mudah pusing dan mengantuk bila badan lemah, darah sedikit, atau ada kelainan atau gangguan pada tubuh dan indra.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik maka harus terjamin kesehatan jasmaninya dengan selalu memperhatikan ketentuan mengenai bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan beribadah.
- Cacat Tubuh
Segala sesuatu yang membuat tubuh kurang ideal atau kurang baik disebut cacat tubuh. Pembelajaran juga dipengaruhi oleh gangguan fisik. Selain itu yang bersangkutan adalah siswa dengan gangguan belajar. Untuk mencegah atau mengurangi dampak dari cacat tersebut, mereka harus memperoleh peralatan bantu atau mengikuti sekolah pendidikan khusus jika hal ini terjadi.[24]
- Faktor Kelelahan
Meskipun sulit untuk membedakan dua jenis kelelahan yang dialami seseorang, kelelahan fisik dan spiritual adalah dua kategori tersebut. Kelelahan fisik bermanifestasi ketika tubuh kehilangan kekuatan dan cenderung berbaring. Hal ini juga meninggalkan tumpukan sisa hasil pembakaran di dalam tubuh, membuat aliran darah di area tertentu di tubuh menjadi kurang atau kurang lancar.Â
Kelelahan spiritual, sebaliknya, bermanifestasi sebagai sikap apatis dan kebosanan, yang mengakibatkan hilangnya minat dan motivasi untuk berkreasi. Sakit kepala juga terasa ringan sehingga sulit fokus seolah-olah otak kehabisan tenaga. Kelelahan jasmani dan rohani dapat dihilangkan dengan cara:
(1) tidur