Mohon tunggu...
nadia khumairoh
nadia khumairoh Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

hobi bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Prinsip-prinsip Belajar dan Faktor yang Memengaruhi Belajar

31 Mei 2024   21:12 Diperbarui: 31 Mei 2024   22:05 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivasi ekstrinsik ini berasal dari guru, orang tua, teman, buku dan lain sebagainya. Kedua motivasi tersebut diperlukan untuk keberhasilan proses pembelajaran, namun yang memegang peranan penting adalah siswa itu sendiri yang dapat memotivasi dirinya yang didukung oleh keahlian seorang guru dalam merancang pembelajaran yang dapat merangsang minat sehingga motivasi siswa dapat dibangkitkan.

  • Prinsip Keaktifan

Pandangan psikologis bahwa semua informasi harus diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri didukung oleh prinsip aktif yang disebutkan di atas. Jiwa dimotivasi oleh keinginan, sehingga mempunyai energi sendiri dan mempunyai kemampuan untuk aktif. Oleh karena itu, dalam lingkungan belajar yang mengolah dan mencerna siswa berdasarkan minat, bakat, latar belakang, dan kemampuannya masing-masing, peran guru hanya sebatas menyediakan bahan pembelajaran untuk mendorong partisipasi siswa.[9]

Keterlibatan siswa dalam studi mereka. Sekadar duduk dan mendengarkan atau menatap sesuatu saja tidaklah cukup. Ide dan perilaku pribadi siswa harus dilibatkan dalam proses pembelajaran. Istilah “belajar” dan “aktif” membentuk pembelajaran aktif. Kata “aktivitas” berasal dari kata “keaktifan” yang berarti aktivitas dan kesibukan, serta awalan “ke-an”. 

Pembelajaran aktif diartikan sebagai usaha atau upaya yang melibatkan belajar dengan tekun. Di sisi lain, pembelajaran diartikan sebagai suatu tindakan atau keadaan yang memungkinkan siswa berpartisipasi secara aktif.

Siswa tidak dapat mempresentasikan atau mempublikasikan hasil kerja kelompok tanpa menyertakan pertanyaan dan tanggapan. Hal ini menunjukkan bahwa anak semakin mahir dalam mengungkapkan pikirannya, terbukti dari cara mereka mengajukan pertanyaan dan cara mereka mengajukan pertanyaan. Selain mendorong anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan, sering bertanya akan mempertajam dan memperluas keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat berarti bahwa tujuan spesifik adalah fokus dari teknik bertanya.

Dalam bidang pendidikan, siswa harus berpartisipasi aktif dalam segala aspek proses belajar mengajar selama berada di dalam kelas. Ada beberapa variasi dalam aktivitas ini. Dimulai dengan aktivitas fisik yang mudah diamati, kita beralih ke aktivitas psikologis yang lebih sulit dipantau. 

Membaca, menulis, melatih keterampilan, mendengarkan, dan tugas lainnya semuanya dapat dilakukan secara fisik. Contohnya seperti menggunakan kemampuan psikisnya untuk memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya, membandingkan ide yang satu dengan ide yang lain, menarik kesimpulan dari hasil eksperimen, dan lain sebagainya.[10]

  • Prinsip Keterlibatan Langsung dan Tujuan

Ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa perlu memiliki gambaran mental yang jelas tentang tujuan pembelajaran dan bersedia untuk menerimanya. Tujuan seseorang adalah tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Jika siswa “mengalami sendiri apa yang dipelajarinya” dibandingkan dengan “mengetahuinya” dari materi guru, pembelajaran akan mempunyai nilai yang lebih besar. Konsep John Dewey tentang “belajar sambil melakukan” menyoroti pentingnya partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 

Siswa harus berpartisipasi aktif dalam pendidikan mereka dan mengalami pembelajaran melalui kegiatan langsung. Gagasan ini didasarkan pada gagasan bahwa siswa dapat belajar lebih banyak dengan berpartisipasi secara aktif dan proporsional dalam proses, dibandingkan hanya sekedar melihat informasi atau konsep.

Hal ini berkaitan dengan kepercayaan yang dianut oleh Konfusius, seorang filsuf Tiongkok, yang menyatakan bahwa seseorang melupakan apa yang didengarnya, mengingat apa yang dilihatnya, dan memahami apa yang dilakukannya. Pernyataan cerdik ini memperjelas betapa pentingnya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. 

10% materi yang diajarkan di kelas dapat diingat oleh siswa jika pengajar hanya menggunakan ceramah dan siswa hanya mendengarkan. Siswa akan mengingat hingga 90% materi jika guru secara aktif melibatkan mereka dalam proyek kelompok dan mengharuskan mereka melaporkan temuan mereka.[12]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun