1. Pandangan keagamaan sektarian
Indonesia adalah negara pluralisme, yang terdiri dari berbagai keberagaman, budaya, suku, ras, bahkan agama. Oleh karenanya tidak menjadi suatu hal yang tabu ketika Indonesia dihadapkan oleh berbagai macam permasalahan. Salah satunya adalah pandangan agama sektarian.Â
Sektarian tersendiri yaitu sikap diskriminasi atau lebih ke membeda-bedakan sehingga terjadi nya kesenjangan sosial yang mengarah ke perilaku kebencian antar sesama karena adanya perbedaan diantara suatu kelompok. Perbedaan tersebut bisa berupa denominasi agama atau fraksi politik.Â
Konflik sektarian ini seringkali terjadi pada konflik kekerasan religius dan politik, seperti dalam agama Islam yaitu diantara kelompok sunni dan syiah. Pandangan sektarian ini dapat dibendung dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila secara utuh kepada masyarakat.Â
Perlu disosialisasikan akan pentingnya sikap persatuan dan kesatuan bangsa yang tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika serta sila ke tiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.Â
Dan dapat dipahami bahwa sila pertama juga menyebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berarti adanya kebebasan beragama bagi siapapun masyarakat Indonesia sesuai dengan agama yang diakui Negara Indonesia.Â
2. Populisme agama serta politisi yang mengatasnamakan agama
Populisme pada dasarnya adalah salah satu metode pendekatan politik yang bertujuan untuk menarik dukungan atau perhatian dari masyarakat yang merasa aspirasinya tidak diperhatikan oleh pemerintah pada saat itu.Â
Populisme tersendiri sering dikaitkan oleh kepentingan "rakyat" dan sering dilawan kan oleh kepentingan golongan yang disebut "elit".Â
Dalam hal ini, populisme agama erat kaitannya. Hampir seluruh negara yang mengusung konsep demokrasi pasti akan dihadapkan oleh populisme agama. Populisme agama dapat menimbulkan sikap intoleransi antar kelompok.Â
Contoh kasus populisme agama yang ada di Indonesia salah satunya ialah pilkada DKI Jakarta pada era Ahok yang jatuh kemudian dimenangkan oleh Anies terdapat konteks populisme agama.Â