Mohon tunggu...
nadalfizahra
nadalfizahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Karena kamu butuh banyak pengetahuan baru untuk dipelajari, jadi mari belajar bersama!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Juang Tak Terhenti

22 Juli 2022   09:12 Diperbarui: 22 Juli 2022   09:24 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah dalam konteks seperti apa  saja, rasanya kalimat tersebut beriringan dengan kehidupan fana saat ini. Menjadi terbaik tidak harus menjadi juara pertama dalam sebuah perlombaan. 

Menjadi terbaik tidak harus mendekati sempurna. Menang kalah adalah hal yang biasa terjadi khususnya dalam sebuah ajang perlombaan. Kesuksesan yang sebenarnya adalah ketika kamu memutuskan di hari pertama berani melangkah untuk melawan segala ketakutan-ketakutan yang sepenuhnya belum terjadi. 

Kecewa itu pasti ada. kecewa adalah pelengkap bagi setiap pengharapan manusia atas kemampuan diri sendiri yang bersifat semu. Akan tetapi, larut dalam kesedihan dan berujung menyalahkan diri sendiri tak ada artinya. 

Takdir telah tersusun rapi pada bagiannya. Jika memendam rasa sakit hingga berlarut-larut akan mengubah takdir yang ada, maka semua orang yang gagal pun akan melakukan hal serupa untuk mengubah fakta yang telah terjadi. 

Namun, kenyataanya tidak demikian, bukan? Semua tidak sesederhana mentari menyinari bumi di pagi hari. Sesederhana pelangi menjalankan tugas setelah hujan terhenti. Kalo boleh aku bilang, aku bangga padamu. 

Sungguh benar adanya. Kamu mencoba mengupayakan hal yang kamu impikan sejak menginjakkan kaki di kampus ini untuk menjadi petarung yang gigih, yang tak kenal kelah, yang bersahabat dengan tangis, dan yang memeluk rasa semangat.

Sebagai sahabat dan teman seperjuanganmu, aku tahu tangismu untuk kompetisi ini tidaklah sedikit. Banyak waktu, tenaga, materi, belajar, dan terus mengupgrade diri tak mengenal waktu 24 jam. 

Pada intinya, kamu sudah juara satu untuk dirimu sendiri. Menjadi nomor satu untukmu yang berani melangkah dari jebakan masa lalu. 

Untukmu di masa lalu yang gamang dalam menentukan langkah di masa depan. Jangan tampakkan keluh, sedih, dan wajah murungmu karena setiap orang memiliki masalah berbeda-beda, hanya saja mereka mampu bersembunyi di balik topeng mengelabui. 

Aku sangat merindukan keceriaan dari seorang Lily. Aku pun merasakan hal yang sama jika hal tersebut terjadi padaku. Sedih karena takdir tak membiarkan impian kita menjadi nyata. 

Aku ingat kata-kata menyejukkan batin saat kegagalan itu tiba, bahwa sejatinya setelah kesulitan ada kemudahan dan setelah kesedihan akan ada kebahagiaan. Semangat Lily. Kamu akan mengambil hikmah terbaik dari pelajaran hidup yang terjadi di waktu yang terasa singat ini,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun