Mohon tunggu...
nadalfizahra
nadalfizahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Karena kamu butuh banyak pengetahuan baru untuk dipelajari, jadi mari belajar bersama!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Juang Tak Terhenti

22 Juli 2022   09:12 Diperbarui: 22 Juli 2022   09:24 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lily tersenyum. Lalu bangkit menuju kursi Hana. Memeluk Hana dari belakang adalah zona nyaman yang biasa dilakukan Lily saat suasana hatinya kacau. Ada perasaan lega setelah mencurahkan kesedihan yang mengahantui beberapa hari ini kepada Hana, "Makasih, Na sudah berada di sisiku dalam sepak terjang kehidupan ini. Syukurku masih sama dan akan terus bertambah. Menjadi bagian dari dirimu adalah hal istimewa"

"Iya dong, Ly. Aku kan emang sahabat terbaik, terdabest, dan ter-ter cantik tentunya. Bismillah acc jadi kakak ipar," gelak tawa terdengar dari Hana sambil mengusap telapak tangan Lily yang memeluknya dari belakang. "Udah ah, Ly. Malu ih peluk-peluk segala. Ya meskipun aku tahu ya badanku ini emang pelukable, tapi liat kondisi dong. Nanti di sini ada crush ku dan dirinya akan berpikir dua kali deketin aku. Aku gak mau itu terjadi lho ya. Kan gak lucu ya bestie" cerca Hana yang tak ada tanda koma ketika berbicara.

Lily menjitak kepala Hana, "Kebiasaan deh. Gak bisa diajak sweet  sejak dini emang anaknya. Kan tadi aku sudah baper dengan kata-kata bijakmu yang entah copas dari mana"

"Woy, Ly. Tolonglah gausa terlalu jujur jadi orang. Manipulasi dikit kek kata-katanya. Bikin sahabat jadi seneng binti bahagia aman dapat pahala kok. Kalo aku ngambek dirimu gak punya temen nanti bingung sendiri ," Hana pura-pura melakukan aksi ngambeknya. Sedetik kemudian, Hana meneruskan ucapannya. "Terserah deh. Aku mau makan makanan yang bismillah akan ditraktir Lily"

Lily tersenyum pada Hana dan kembali duduk di kursinya. Lily yang usil mengacak hijab yang dikenakan Hana. Hal tersebut merupakan hal yang tentunya tidak disukai oleh Hana dan mendapatkan pelototan mata tajam darinya. Sesaat kemudian, mereka menyantap makanan tidak dalam keadaan diam. Selalu saja ada obrolan mengalir diantara keduanya yang sebagian besar jauh dari topik berfaedah. Tak ada kata jaim jika mereka bersama. Adu mulut tentu saja menjadi sasaran utama dalam menyampaikan argumen. Tak jarang obrolan atau gelak tawa dari keduanya memancing sekitar untuk menolehkan kepala melihat apa yang terjadi.

Tak  terasa waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Hana dan Lily kembali ke kos masing-masing. Setelah membereskan kamar dan merapikan meja belajarnya, Lily menemukan selembar kertas di dalam tasnya. Lily menegakkan tubuh di kursi belajar. Mengangkat kepala untuk sejenak menikmati cahaya rembulan menorobos jendela mungil kamar. Membuka secarik surat dari Hana secara perlahan lalu menikmati setiap aksara yang tertuang di dalamnya. 

Teruntuk Lily tersayang,

Yang sedang menikmati dinginnya angin

"Hallo Lily Rumaisha Az-Zahra. Doa yang tersemat dalam namamu aku yakin memiliki makna yang indah di dalamnya. Seperti kebaikan disetiap untuaian doa, hadirmu menjadi penyejuk bagi tiap jiwa jika berada di dekatmu. Iya, kamu tahu bahwa sahabatmu  ini susah jika urusan memberi wejangan nasehat secara langsung. Lebih suka untuk mengekspresikannya melalui tulisan sederhana. Semoga berkenan membacanya ya, sayang haha. Dan makasih untuk getaran suara hati mengatakan tulisan ini sungguh indah. Dan semoga (lagi) akan terkenang hingga hari kemudian.

Mari awali cerita ini dengan sebuah pertanyaan sederhana. Perlahan resapi tiap kata demi kata yang tertuang manis. Pesan tersurat, ambil tisu sebelum membacanya.

Kamu tahu satu hal, Lily? Kesuksesaan tidak selalu diartikan dengan kamu menjadi nomor satu maka gelar sukses akan menyandang pada dirimu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun