Mohon tunggu...
nadafikaloelistrabrpurba
nadafikaloelistrabrpurba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPNVJ

Saya adalah mahasiswa UPN "Veteran" Jakarta, Fakultas Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Teknologi terhadap Lingkungan Sekolah SMPN 85 Jakarta

2 Desember 2024   20:04 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:25 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ririn Oktaviyanti, Dinda Azka Aulia, 

Claudia Sri Rahayu Pertiwi Dachi, Nada Fikalo Elistra; Kayus Kayowuan Lewoleba ; Subakdi ; Suprima ; Andreas Bramantyo ;

Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, 

Jl.  Fatmawati No.1, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta.

E-mail: 2410611082@mahasiswa.upnvj.ac.id 

E-mail: 2410611083@mahasiswa.upnvj.ac.id 

E-mail: 2410611086@mahasiswa.upnvj.ac.id 

E-mail: 2410611088@mahasiswa.upnvj.ac.id

Abstract

School environmental cleanliness is essential to create a healthy and productive learning environment. This study discusses various technologies that can be implemented in schools to improve effective and innovative cleanliness. These technologies include an app-based waste management system, the use of air quality sensors, and a digital platform to teach students about the importance of environmental cleanliness. Digital waste management systems enable schools to optimize waste collection and processing by monitoring and managing waste in real-time. Air quality sensors can also indicate levels of cleanliness and air pollution, which are essential for student health. In contrast, digital learning resources encourage students to actively participate in maintaining environmental cleanliness. Research shows that the use of technology not only improves school environmental cleanliness but also makes students more aware and responsible for cleanliness. In technology-based programs, students tend to have a positive attitude towards cleanliness and are more active in maintaining cleanliness. Consequently, incorporating technology into school environmental cleanliness has been shown to be effective in creating a cleaner, healthier, and more sustainable learning environment. For the future benefits of school environmental cleanliness, this study suggests further development of existing technologies.

Keywords: Environmental cleanliness, Student participation, Student health, Environmental awareness.

Abstrak

Kebersihan lingkungan sekolah sangat penting untuk menciptakan suasana yang sehat dan produktif untuk belajar. Penelitian ini membahas berbagai teknologi yang dapat diterapkan di sekolah untuk meningkatkan kebersihan yang efektif dan inovatif. Teknologi-teknologi ini termasuk sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi, penggunaan sensor kualitas udara, dan platform digital untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Sistem pengelolaan sampah digital memungkinkan sekolah mengoptimalkan pengumpulan dan pengolahan sampah dengan memantau dan mengelola limbah secara real-time. Sensor kualitas udara juga dapat menunjukkan tingkat kebersihan dan polusi udara, yang sangat penting untuk kesehatan siswa. Sebaliknya, sumber daya pembelajaran digital mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah tetapi juga membuat siswa lebih menyadari dan bertanggung jawab atas kebersihan. Dalam program berbasis teknologi, siswa cenderung memiliki sikap positif terhadap kebersihan dan lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan. Akibatnya, memasukkan teknologi ke dalam kebersihan lingkungan sekolah terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Untuk manfaat kebersihan lingkungan sekolah di masa depan, penelitian ini menyarankan pengembangan lebih lanjut dari teknologi yang ada saat ini.

Kata Kunci: Kebersihan lingkungan, Partisipasi siswa, Kesehatan siswa, Kesadaran lingkungan.

PENDAHULUAN

Menurut Arifin, kebersihan adalah kondisi yang terlihat bersih, sehat, dan indah (Hardiana, 2018:501). Menjaga lingkungan tetap bersih adalah kewajiban bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan selama masa penghidupannya. Berdasarkan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur bahwa setiap orang wajib dalam memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran maupun kerusakan lingkungan hidup. 

Dalam konteks lain, perubahan gaya hidup tentunya beriringan dengan perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga dapat berfungsi sebagai alat edukasi untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan. Teknologi dapat membantu sekolah dalam praktik kebersihan yang baik, pengelolaan limbah, dan pemantauan kualitas udara. Misalnya, sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi yang memungkinkan pengawasan dan pengelolaan limbah secara lebih terencana dan efisien dan sensor kualitas udara yang dapat memberikan informasi langsung tentang kondisi lingkungan di dalam dan sekitar sekolah. Salah satu bentuk upaya dalam menjaga lingkungan yang bekerja sama dengan teknologi yaitu Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah. 

Dalam perspektif hukum lingkungan, bank sampah memiliki implikasi hukum yang signifikan. Bank sampah berperan penting dalam mengurangi pencemaran lingkungan dan mendorong program daur ulang. Bank sampah juga bertujuan untuk memberikan wawasan lebih luas mengenai bagaimana hukum lingkungan dapat mendukung dan mengatur sehingga dapat berguna untuk mencapai tujuan perlindungan lingkungan hidup (Gusti, 2023: 196).

Namun, perkembangan teknologi tidak selalu berdampak positif, selain itu terdapat juga dampak negatif dari penggunaan teknologi seperti ketergantungan terhadap teknologi. Hal tersebut dapat mengurangi tingkat kesadaran para siswa/i dalam  melakukan tindakan secara nyata untuk menjaga lingkungan.

Project Based Learning (PjBL) telah dilaksanakan pada tanggal 23 September 2024 yang melibatkan siswa/i dan beberapa guru BK di SMPN 85 Jakarta. Hal tersebut dilakukan guna memberikan edukasi tambahan serta memperluas ilmu pada siswa/i dan guru dalam menjalankan program Adiwiyata.

Adiwiyata berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu 'Adi' yang berarti besar, agung, baik, ideal. Sedangkan kata 'Wiyata' berarti suatu tempat bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika. Program Adiwiyata merupakan salah satu program pemerintah untuk mendorong sekolah di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dalam melestarikan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif (DLH Salatiga, 2020). Upaya tersebut dilakukan berdasarkan gerakan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah yang mencakup Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), Identifikasi Potensi dan Masalah Lingkungan Hidup (IPLMH), dan lain sebagainya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari berbagai teknologi sekolah dan bagaimana teknologi dapat mempengaruhi perilaku siswa dalam menjaga kebersihan. Diharapkan temuan penelitian ini akan memberikan wawasan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan sekolah yang berkelanjutan.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi implementasi teknologi dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMPN 85 Jakarta. Penelitian ini dirancang sebagai studi kasus di SMPN 85 Jakarta, dengan fokus pada berbagai teknologi yang diterapkan dalam pengelolaan kebersihan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan sosialisasi kepada siswa - siswi SMPN 85 Jakarta. Wawancara tersebut dilakukan bersama guru - guru untuk mendapatkan pemahaman bagaimana sekolah mengedukasi siswa dan siswi di dalam menjaga kebersihan dan merawat lingkungan sekolah.

Pada saat melaksanakan penelitian ini, terbagi menjadi dua (2) bagian; pertama metode sosialisasi bersama anggota OSIS/MPK SMPN 85 Jakarta guna mengetahui pemahaman siswa/i akan kebersihan lingkungan serta membantu dalam meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan, kedua metode wawancara yang dituju kepada guru bimbingan konseling guna mengetahui lebih dalam tentang program kebersihan di lingkungan sekolah yang telah dilaksanakan.

Pengabdian dilakukan melalui sosialisasi dengan pemaparan materi yang berjudul "Pentingnya Kebersihan Di Lingkungan Sekolah" kepada siswa dan siswi SMPN 85 Jakarta. Pemaparan materi ini dilakukan dengan tujuan mengedukasi siswa dan siswi agar lebih peduli dan sadar di dalam menjaga, merawat lingkungan sekolah. 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengabdian yang dilakukan di SMPN 85 Jakarta merupakan jenis pengabdian yang merujuk kepada kebersihan lingkungan sekolah. kebersihan lingkungan sekolah merupakan pokok terpenting yang harus dijaga agar terciptanya kedamaian dan kenyamanan, serta terhindar dari segala dampak penyakit. Pada era digital sekarang, beragam alat yang dapat dioperasikan sebagai bentuk melindungi kebersihan sekolah seperti aplikasi, sistem sensor kualitas udara dan pemanfaatan website. Selain itu, dalam mewujudkan sekolah yang ramah lingkungan SMPN 85 Jakarta memberlakukan kepada seluruh siswa/i untuk membawa kotak makan setiap hari guna mengurangi dampak negatif dari banyaknya dalam memproduksi sampah. Tindakan sederhana ini dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi sampah sekali pakai, terutama dari kemasan makanan.

 Selain manfaat langsung dari kebersihan, perlu dipahami dampak jangka panjang  penggunaan plastik terhadap lingkungan. Membawa bekal tidak hanya menjadi kebiasaan sehari-hari, namun juga menjadi bagian dari budaya  sekolah yang lebih ramah lingkungan. 

Tujuan utama dalam pengabdian ini adalah bagaimana teknologi dapat meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah dan mempengaruhi perilaku siswa dalam menjaga kebersihan tersebut, struktur yang digunakan adalah Hasil Analisis Implementasi Teknologi dalam Kebersihan Sekolah yaitu Berdasarkan pengamatan dan wawancara di SMPN 85 di Jakarta, ditemukan bahwa teknologi seperti sensor kualitas udara dan aplikasi pengelolaan sampah secara signifikan dapat membantu sekolah dalam menjaga kebersihan lingkungan. 

Sistem Sensor kualitas udara/ Sensor suhu dan kelembaban di sekolah  memantau kondisi dalam ruangan agar tetap nyaman dan sehat. Suhu  optimal membantu siswa mempertahankan konsentrasi, dan kelembaban seimbang mencegah udara pengap atau kering yang dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan. Sensor ini memungkinkan sekolah  memastikan lingkungan belajar yang ideal dan menjaga kenyamanan dengan menyesuaikan ventilasi secara otomatis jika memungkinkan (Arya, 2018).

DHT11 merupakan sensor suhu dan kelembaban yang terjangkau dan biasa digunakan dalam aplikasi dasar, terutama  proyek DIY  dan pendidikan. Fungsi Utama DHT11 mengukur suhu dan kelembaban lingkungan. Sensor ini menghasilkan data digital yang dapat dengan mudah dibaca oleh berbagai jenis mikrokontroler (Srivastava, 2018:876). Mikrokontroler adalah komputer kecil dalam bentuk chip IC yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu, seperti menerima, mengolah, dan mengeluarkan sinyal sesuai program yang telah diisikan. 

Pengaruh Program Teknologi Terhadap Kesadaran Lingkungan Siswa dari hasil survei dan observasi menunjukkan bahwa siswa lebih menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan sekolah bersih. Hasil survei juga menunjukkan bahwa minat dan pemahaman siswa tentang kebersihan lingkungan meningkat setelah sosialisasi dan penerapan program berbasis teknologi.

Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa program berbasis teknologi ini dapat meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah dan kesadaran. Teknologi ini juga dapat membantu manajemen kebersihan sekolah dan mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam menjaga kebersihan. Pada umumnya, siswa/i SMPN 85 Jakarta sudah sangat baik dalam memperhatikan lingkungan sekitar. Selain itu, sekolah SMPN 85 Jakarta memiliki program khusus yaitu membawa kotak bekal setiap hari agar dapat mengurangi sampah plastik; sebagai bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian barang atau cacat selama manufaktur atau materi berkelebihan atau buangan, Kamus Lingkungan (1994) (Rheza Adi Prihardani: 2022).

Pada saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang memproduksi sampah plastik terbanyak. Terdapat data yang telah diperoleh bahwa terdapat 38,437,064,48 juta ton/tahun sampah yang telah berhasil di input dari kabupaten/kota yang ada di Indonesia, terdapat pengurangan sampah 13,61% (5.229.621.15 ton/tahun), terdapat penangan sampah 48,01% (18.454.246.30 ron/tahun), terdapat sampah terkelola 61.62% (23.683.867.45 tob/tahun), terdapat sampah tidak terkelola 38.38 % (14,753.197.42 ton/tahun) di Indonesia saat ini (SIPNS: 2020). 

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa/i SMPN 85 Jakarta pada Senin, 23 September 2024, bahwa masyarakat di Indonesia sudah lebih meningkat akan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Selanjutnya pada saat ini, pendidikan di Indonesia memiliki peningkatan edukasi terhadap siswa/i akan pentingnya kebersihan di lingkungan sekolah. Edukasi dalam pendidikan tentunya sangat penting, karena pendidikan merupakan tempat menimba ilmu, menambah pengetahuan serta pengalaman yang tentunya dapat bermanfaat di lingkungan sekitar.

Pada tahapan Project Based Learning (PjBL), terdapat beberapa proses yang dapat membantu mensukseskan acara sosialisasi ini, yaitu:

  1. Pada tahapan pertama, dilakukannya observasi ke tempat tujuan yang dituju yaitu SMPN 85 Jakarta dan melakukan sebuah forum untuk menentukan bagian-bagiannya seperti bagian artikel, desain, video, proposal dan laporan akhir. 

  2. Pada tahapan kedua, dilakukannya forum online untuk menentukan tanggal sosialisasi dan membuat proposal untuk diajukan kepada pihak sekolah. Serta menentukan kebutuhan untuk sosialisasi nanti.

  3. Pada tahapan ketiga, dilakukannya pengabdian sosialisasi Project Based Learning atau PJBL pada Senin, 23 September 2024 di SMPN 85 Jakarta dengan tema "Pentingnya Kebersihan di Lingkungan Sekolah" dalam proses sosialisasi memiliki beberapa tahapan seperti sosialisasi bersama anak OSIS/MPK SMPN 85 Jakarta. Dan melakukan sesi wawancara bersama tiga (3) guru Bimbingan Konseling atau BK.

  4. Pada tahapan keempat, dilakukannya proses pengerjaan bagian masing-masing, yaitu poster, artikel, video dan laporan akhir

PERTANYAAN DAN JAWABAN

Pada kegiatan sosialisasi bersama siswa/i anggota OSIS/MPK SMPN 85 Jakarta, terlihat sangat antusias dalam mendengarkan materi serta menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kebersihan di lingkungan sekolah. Selanjutnya, untuk melihat tingkat kesadaran para siswa/i dilakukannya sesi pertanyaan, yaitu:

  1. Kebersihan di lingkungan sekolah tentunya sangat berpengaruh dalam melaksanakan pembelajaran. Apa saja dampak positif dari kebersihan di lingkungan sekolah?

Jawab: seorang siswa dari kelas 8F, menyebutkan bahwa dampak positif dari kebersihan lingkungan yaitu menciptakan kenyamanan dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena lingkungan kelas yang bersih akan terhindar dari segala penyakit. Setelah itu, dilanjut oleh seorang siswi untuk menambahkan jawaban sebelumnya, yaitu lingkungan yang bersih tidak mengganggu indera penciuman dan indera penglihatan

  1. Apa hubungan antara kebersihan dengan kesehatan?

Jawab: seorang siswi dari kelas 8, menyebutkan bahwa hubungannya adalah kebersihan merupakan salah satu yang berpengaruh dalam organ tubuh diri sendiri. Pemaparan tersebut menjelaskan bahwa kebersihan itu selalu akan mendatangkan dampak negatif maupun positif, dampak negatifnya ketika udara lingkungan tercemar akan mudah terserang penyakit flu, dan dampak positifnya ketika udara bersih organ dalam tubuh pun akan terjaga dengan baik sehingga tidak mudah terserang dari segala penyakit.

Selain melakukan kegiatan sosialisasi kepada anggota OSIS/MPK SMPN 85 Jakarta, terdapat juga sesi wawancara kepada tiga (3) guru BK. dari beberapa jawaban tersebut yang dilakukan kepada tiga (3) guru BK dapat disimpulkan dalam beberapa jawaban, yaitu:

  1. Bagaimana tingkat kebersihan yang ada di SMPN 85, apakah sudah cukup baik atau masih kurang?

Jawab: Sudah cukup baik. Tetapi beberapa anak membuang sampah tidak sesuai dengan tempatnya, padahal sudah ada tempat sampah khusus. Selain itu, ketika istirahat anak-anak seringkali membuang sisa makanan di pelataran masjid atau lapangan.

  1. Apakah ada program khusus untuk menjaga lingkungan kebersihan sekolah?

Jawab: Ada beberapa program yang dilaksanakan pada hari jum'at yaitu jumat sehat, jumat kebersihan rohani, jum'at kreasi dan jum'at bersih yang diadakan pada minggu pertama dan ketiga. Program jum'at bersih biasanya diadakan per kelas dengan tugas membersihkan kelas masing-masing dan beberapa tempat khusus seperti taman. Pelaksanaan kegiatan tersebut didampingi dengan wali kelas dan guru pendamping (guru mata pelajaran).

  1. Seberapa sering Bapak/Ibu memberikan teguran kepada siswa agar membuang sampah pada tempatnya dan menjalani jadwal piket dengan rajin?

Jawab: Tentu sudah sering untuk mengingatkan membuang sampah pada tempatnya. Setiap kelas menjalankan tugas piketnya sesuai jadwal untuk menjaga kebersihan kelas. Selain itu, setiap kelas pasti akan diperiksa kebersihan kelasnya saat dilaksanakan program jum'at bersih. Biasanya terdapat beberapa sampah kecil seperti coret-coretan. Terdapat teguran khusus untuk meminimalisir sampah di kelas dengan cara menutup pintu akses ke arah kelas sehingga anak-anak dapat makan sesuatu di satu tempat dengan pengawasan khusus. Pintu akses yang berupa tangga diawasi oleh OSIS agar tidak ada seorang pun melewatinya kecuali dalam keadaan mendesak. Saat istirahat anak-anak memakan bekal atau makanannya di pelataran masjid atau lapangan.

  1. Apakah ada program khusus untuk mencegah anak membeli jajan sembarangan?

Jawab: Ada. Apabila terdapat minggu ke lima pada hari jum'at pasti akan diadakan sarapan bersama sebelum memulai kelas dengan membawa bekal 4 sehat 5 sempurna. Tidak hanya murid yang melaksanakannya, tetapi guru juga ikut membawa bekal dan makan bersama di lapangan. Selain itu, siswa/i dibiasakan untuk membawa bekal setiap harinya agar dapat mengurangi sampah. Dan, pada saat ini, kami memiliki program harapan yaitu hanya menyediakan satu tempat sampah dan itu harapan kami agar dapat terealisasikan. 

  1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengedukasi secara khusus tentang kesehatan kepada siswa siswi?

Jawab: Kalau secara khusus tidak pernah. Tetapi beberapa kali saat upacara pernah memanggil dokter untuk mengedukasi tentang kesehatan. Selain itu, terdapat fasilitas yang memadai seperti tersedianya banyak wastafel untuk memudahkan anak-anak untuk mencuci tangan yang berguna untuk menjaga kebersihan diri.

  1. Menurut ibu, apa tantangan terbesar dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah, khususnya bagi anak-anak  generasi Z?

Jawab:tentunya sangat banyak, karena itu semua terkait dengan karakteristik siswa/i. anak-anak sekarang mungkin memiliki 7 kebiasaan yang berbeda mungkin karena latar belakang atau kebiasaan di lingkungan hidup masing-masing. Pada umumnya, siswa/i di SMPN 85 Jakarta sudah menyadari betapa pentingnya kebersihan di lingkungan sekolah. Namun pada umumnya, anak seusia SMP ada beberapa siswa/i yang masih terbilang sedikit susah dalam melaksanakan program tersebut atau bisa disebut dengan labil. 

SIMPULAN

Kegiatan pengabdian di SMPN 85 Jakarta berfokus pada menjaga kebersihan lingkungan sekolah untuk menciptakan kenyamanan serta mencegah segala penyakit. SMPN 85 Jakarta menerapkan beberapa program khusus untuk menjaga kebersihan lingkungan, yaitu:

  1. Membawa kotak makan untuk mengurangi sampah plastik;

  2. Mengadakan program piket per kelas; 

  3. Mengadakan program Jumat Sehat, Jumat Kebersihan Rohani, Jumat Kreasi dan Jumat Bersih; &

  4. Membawa kotak bekal berisi kandungan 4 sehat dan 5 sempurna.

Peran teknologi seperti sensor udara dan aplikasi pengelolaan sampah juga membantu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Sensor suhu dan kelembaban dapat memantau kondisi ruangan untuk kenyamanan siswa dan menjaga kualitas udara. Sensor DHT11 juga digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban. Dengan adanya program berbasis teknologi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mendorong partisipasi siswa dalam menjaga kebersihan. 

Dengan sosialisasi yang diadakan melalui Project Based Learning (PjBL) oleh Kelompok 1, Lokal C, Tahun Ajaran 2024/2025, pada tanggal 23 September 2024 dengan tema "Pentingnya Kebersihan di Lingkungan Sekolah", siswa/i SMPN 85 Jakarta telah meningkatkan pengetahuan terhadap lingkungan. Selama sosialisasi, siswa/i sangat antusias mendengarkan materi dan menjawab pertanyaan tentang kebersihan di sekolah. 

Selain kegiatan sosialisasi kepada siswa/i, terdapat sesi wawancara kepada tiga guru BK yang menunjukkan bahwa tingkat kebersihan di SMPN 85 Jakarta sudah cukup baik. Para guru juga selalu mengingatkan kepada siswa/i untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun banyak terdapat program yang mengajak siswa/i untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi kesadaran penuh tentang kebersihan masih perlu ditingkatkan. 

Selain itu, terdapat beberapa saran yang berguna untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, yaitu: 

  • Diwajibkan kepada seluruh guru untuk mempertegas sanksi sosial sebagai sarana edukasi siswa tentang kebersihan sekolah.. Apabila terdapat siswa/i SMPN 85 Jakarta yang membuang sampah sembarangan, maka akan diberi sanksi yang memberikan efek jera, sehingga diharapkan mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

  • Diwajibkan kepada seluruh guru untuk ikut serta dalam memberikan contoh sebagai bentuk pengajaran kepada siswa/i SMPN 85 Jakarta sehingga siswa/i dapat secara perlahan mencontoh kebiasaan baik dari gurunya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga artikel ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. 

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada seluruh Dosen dan Staff Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta yang telah memberikan kesempatan dan dukungan penuh terhadap program pengabdian ini. Kami juga menghargai keterlibatan Guru dan Siswa/i SMPN 85 Jakarta yang turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Kerjasama yang terjalin dengan baik menjadi kunci keberhasilan Project Based Learning (PjBL) ini.

Terakhir, kami menyampaikan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dan berkontribusi maksimal dalam menyelesaikan kegiatan pengabdian ini. Semoga hasil dari program pengabdian ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta menjadi langkah awal untuk pengabdian yang lebih baik di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan perundang-undangan

Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Indonesia. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah.

Jurnal

Hardiana, D. (2018). Perilaku Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Pantai Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal Buana, 2(5), https://geografi.ppj.unp.ac.id/index.php/buana/article/view/98. Diakses pada 12 November 2024. hlm. 496-506.

Gusti, I. (2023). Tinjauan Yuridis Bank Sampah Dalam Perspektif Hukum Lingkungan. JERUMI: Journal of Education Religion Humanities and Multidisciplinary, 1(2). https://www.semanticscholar.org/paper/Tinjauan-Yuridis-Bank-Sampah-Dalam-Persepektif-Gusti-Dilla/31e7939611fb7d02442d6b7841f721aabf5ad2cf. Diakses pada 12 November 2024. hlm. 196-205.

Arya, Tri Fidrian, Mahar Faiqurahman, and Yufis Azhar. "Aplikasi wireless sensor network untuk sistem monitoring dan klasifikasi kualitas udara." Jurnal Sistem Informasi 14.2 (2018). https://www.semanticscholar.org/paper/Aplikasi-Wireless-Sensor-Network-untuk-Sistem-dan-Arya-Faiqurahman/2878e4013a0909c4447e4e987d848f35cbc3524d. hlm. 74-82.

Srivastava, D., Kesarwani, A., & Dubey, S. (2018). Measurement of Temperature and Humidity by using Arduino Tool and DHT11. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), 5(12). https://irjet.net/archives/V5/i12/IRJET-V5I12167.pdf. hlm. 876-878.

Website

Rheza Adi Prihardani, (2022). Pengertian Sampah Plastik, Dampak, dan 3 Pengelolaannya. Diakses pada 1 Agustus 2022. https://dosengeografi.com/pengertian-sampah-plastik/

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (2020). https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn

DLH Salatiga (2020). Sekolah Adiwiyata. Diakses pada 12 November 2024. https://dlh.salatiga.go.id/sekolah-adiwiyata/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun