Mohon tunggu...
nadafikaloelistrabrpurba
nadafikaloelistrabrpurba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPNVJ

Saya adalah mahasiswa UPN "Veteran" Jakarta, Fakultas Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Teknologi terhadap Lingkungan Sekolah SMPN 85 Jakarta

2 Desember 2024   20:04 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:25 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak

Kebersihan lingkungan sekolah sangat penting untuk menciptakan suasana yang sehat dan produktif untuk belajar. Penelitian ini membahas berbagai teknologi yang dapat diterapkan di sekolah untuk meningkatkan kebersihan yang efektif dan inovatif. Teknologi-teknologi ini termasuk sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi, penggunaan sensor kualitas udara, dan platform digital untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Sistem pengelolaan sampah digital memungkinkan sekolah mengoptimalkan pengumpulan dan pengolahan sampah dengan memantau dan mengelola limbah secara real-time. Sensor kualitas udara juga dapat menunjukkan tingkat kebersihan dan polusi udara, yang sangat penting untuk kesehatan siswa. Sebaliknya, sumber daya pembelajaran digital mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi tidak hanya meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah tetapi juga membuat siswa lebih menyadari dan bertanggung jawab atas kebersihan. Dalam program berbasis teknologi, siswa cenderung memiliki sikap positif terhadap kebersihan dan lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan. Akibatnya, memasukkan teknologi ke dalam kebersihan lingkungan sekolah terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Untuk manfaat kebersihan lingkungan sekolah di masa depan, penelitian ini menyarankan pengembangan lebih lanjut dari teknologi yang ada saat ini.

Kata Kunci: Kebersihan lingkungan, Partisipasi siswa, Kesehatan siswa, Kesadaran lingkungan.

PENDAHULUAN

Menurut Arifin, kebersihan adalah kondisi yang terlihat bersih, sehat, dan indah (Hardiana, 2018:501). Menjaga lingkungan tetap bersih adalah kewajiban bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan selama masa penghidupannya. Berdasarkan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur bahwa setiap orang wajib dalam memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran maupun kerusakan lingkungan hidup. 

Dalam konteks lain, perubahan gaya hidup tentunya beriringan dengan perkembangan teknologi. Penggunaan teknologi tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga dapat berfungsi sebagai alat edukasi untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan. Teknologi dapat membantu sekolah dalam praktik kebersihan yang baik, pengelolaan limbah, dan pemantauan kualitas udara. Misalnya, sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi yang memungkinkan pengawasan dan pengelolaan limbah secara lebih terencana dan efisien dan sensor kualitas udara yang dapat memberikan informasi langsung tentang kondisi lingkungan di dalam dan sekitar sekolah. Salah satu bentuk upaya dalam menjaga lingkungan yang bekerja sama dengan teknologi yaitu Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah. 

Dalam perspektif hukum lingkungan, bank sampah memiliki implikasi hukum yang signifikan. Bank sampah berperan penting dalam mengurangi pencemaran lingkungan dan mendorong program daur ulang. Bank sampah juga bertujuan untuk memberikan wawasan lebih luas mengenai bagaimana hukum lingkungan dapat mendukung dan mengatur sehingga dapat berguna untuk mencapai tujuan perlindungan lingkungan hidup (Gusti, 2023: 196).

Namun, perkembangan teknologi tidak selalu berdampak positif, selain itu terdapat juga dampak negatif dari penggunaan teknologi seperti ketergantungan terhadap teknologi. Hal tersebut dapat mengurangi tingkat kesadaran para siswa/i dalam  melakukan tindakan secara nyata untuk menjaga lingkungan.

Project Based Learning (PjBL) telah dilaksanakan pada tanggal 23 September 2024 yang melibatkan siswa/i dan beberapa guru BK di SMPN 85 Jakarta. Hal tersebut dilakukan guna memberikan edukasi tambahan serta memperluas ilmu pada siswa/i dan guru dalam menjalankan program Adiwiyata.

Adiwiyata berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu 'Adi' yang berarti besar, agung, baik, ideal. Sedangkan kata 'Wiyata' berarti suatu tempat bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika. Program Adiwiyata merupakan salah satu program pemerintah untuk mendorong sekolah di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dalam melestarikan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif (DLH Salatiga, 2020). Upaya tersebut dilakukan berdasarkan gerakan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah yang mencakup Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), Identifikasi Potensi dan Masalah Lingkungan Hidup (IPLMH), dan lain sebagainya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari berbagai teknologi sekolah dan bagaimana teknologi dapat mempengaruhi perilaku siswa dalam menjaga kebersihan. Diharapkan temuan penelitian ini akan memberikan wawasan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan sekolah yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun