Tahun-tahun sebelumnya, WHO sudah pernah mengeluarkan panduan yang serupa, namun tahun 2018 ini, terdapat beberapa pembaharuan (klik sumber). Panduan tersebut antara lain:
Dalam hal Critical Management Procedures:
1a. Patuhi sepenuhnya Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI (International Code of Marketing of Breast-Milk Subtitutes, aturan WHO mengenai susu pengganti ASI seperti susu formula, dan lain-lain) dan resolusi Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) yang relevan.Â
1b. Memiliki kebijakan tertulis mengenai pemberian makan bayi yang secara rutin dikomunikasikan kepada staf dan orang tua.
1c. Menetapkan sistem pemantauan dan pengelolaan data yang berkelanjutan.
2. Pastikan bahwa staf memiliki pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan yang memadai untuk mendukung pemberian ASI.
Dalam hal Key Clinical Practices:
3. Diskusikan pentingnya ASI dan manajemen menyusui dengan ibu hamil dan keluarga mereka.
4. Memfasilitasi kontak kulit-ke-kulit (skin to skin) yang segera dan tidak terganggu dan mendukung para ibu untuk memulai menyusui sesegera mungkin setelah lahir.
5. Dukung ibu untuk memulai, mempertahankan menyusui, serta mengelola kesulitan saat menyusui.
6. Jangan berikan bayi ASI makanan atau cairan selain ASI, kecuali diindikasikan secara medis.