Clarissa hendak membereskan barang-barangnya yang masih tergeletak di meja makan kantin. Ketika hendak memasukkan handphone nya kedalam totebag, ia mendengar suara notifikasi. Ada sebuah pesan masuk. Ia melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Zayn Emran
Gw bisa ketemu lo sekarang? Gw di taman sekolah
Sebuah pesan yang membuat kedua bola mata Clarissa membulat. Pesan tersebut baru terkirim 5 menit yang lalu. Ada keperluan apa ia dengan dirinya? Clarissa tak menjawab pesan tersebut. Namun, ia segera pergi menuju taman sekolah untuk menemui teman sekelasnya itu.
...
Seorang laki-laki dengan mengenakan hoodie hitamnya tampak tengah duduk di kursi taman sekolah sambil memainkan ponselnya. Ia hanya menggeser-geser layar ponselnya sambil menunggu seseorang. Raut wajahnya sedikit gugup. Tak terlihat seorang pun disekitarnya. Hanya ditemani pohon dengan dedaunannya yang hijau.Â
Matanya melihat ke kanan dan ke kiri, sesekali menoleh ke belakang. Ia tengah mencari seseorang. Namun, ia tak melihat orang yang sudah ia tunggu sejak 10 menit yang lalu. Ia berpikir bahwa gadis itu tak menggubris pesannya. Raut wajahnya terlihat kecewa. Ia segera bangkit dan membawa tas ranselnya itu. Lebih baik ia pulang saja ke rumah daripada harus menunggu sesuatu yang tidak pasti. Ketika hendak melangkahkan kaki untuk menjauh dari taman tersebut, Seseorang memanggil namanya.
"Zayn!"Â
Zayn menoleh ke arah sumber suara. Matanya menangkap seorang gadis yang berlari kecil menghampirinya. Clarissa, gadis itu ternyata membaca pesannya.
Clarissa menghampiri Zayn. "Ada perlu apa? Kok lo tiba-tiba ngechat gue?"
Zayn masih sedikit tak menyangka. Clarissa benar-benar menghampirinya. "Gue mau nanya sesuatu sama lo." Jawab Zayn.