Mohon tunggu...
Nabila Rusadi
Nabila Rusadi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh (Aceh Barat) Pelatih renang akuatik lisensi D

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Wisata Mistis

9 Oktober 2024   22:09 Diperbarui: 10 Oktober 2024   08:00 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sampai disitu, kami juga menikmati kolam hangat yang ada disini, namun disayangkan kolamnya berlumut. Seakan menghargai wisata ini kami semua tidak ada yang mengeluh tentang fasilitas yang ada. Saat pertama kali saya masuk ke dalam kolam ini saya seakan terbuai sehingga membuang air kecil tanpa disengaja di dalam kolam. 

Dengan panik saya telah melangkar satu aturan yang ada. Akan tetapi, ternyata teman-teman saya yang lainnya juga mengalami hal yang sama dengan saya.

   Selesai berendam, satu persatu dari kami bergilir untuk ganti baju di kamar mandi yang disediakan, untungnya ada empat kamar mandi sehingga tidak butuh waktu lama untuk menunggu giliran. Saya dan Nelly memutuskan mandi karena badan kami gerah. 

Kami mandi bersebelahan kamar mandinya. Saat saya keramasan dan kepala masih banyak busanya tiba-tiba airnya mati. Mata saya perih, saya berteriak meminta tolong kepada Nelly untuk menggambilkan saya air. Tidak ada respon seakan dia tidak mendengar apa-apa, saya pun menangis ketakutan dan berkata. 

"Maafkan aku yan telah melanggar aturan yang ada disini, itu tidak disengaja. Tolonglah maafkan aku jangan ganggu aku". Bagaikan mantra ajaib, airnya kembali hidup dan saya mengucapkan terima kasih.

   Saya menceritakan kejadian aneh saya kepada pemilik warung yang sebelumnya itu, kata beliau, rumah yang kecil di dekat museum itu adalah seorang nenek yang menjaga museum dan pengurus tanaman anggrek tetapi sudah lama meninggal. 

Di kamar mandi tempat saya mandi itu adalah tempat dulunya seorang gadis mati bunuh diri. Jangan tanyakan keadaan saya saat mendengar itu.

Singgah Ke Masjid Agung Madani

  Masjid agung ini sangat besar bangunannya bergaya Arab dengan kubah besar. Di atap bangunan utama di apit empat Menara disetiap sudut bangunan masjid, masing-masing setibggi 66.66 meter ditambah dengan satu menara utama setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan utama masjid. 

Didalam Menara uatama ini, ada lift yang disediakan untuk para pengunjung yang ingin melihat keindahan kota Pasir Pengaraian. Air mancurnya juga tak kalah menarik yang membuat siapa saja ingin berfoto di depan masjid yang dihiasi cipratan air mancur atau berfoto di air mancurnya saja.

   Kami kemari untuk sholat Ashar, melihat memandangan dari atas menara juga mengobati batin yang tersiksa akibat kejadian sebelumnya. Kami terpikau dengan para santri yang berkumpul di dalam masjid saat azan berkumandang. Di belakang masjid agung ini ada pesantren yang terkenal dengan banyaknya santri penghapal Al-qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun