Mohon tunggu...
Nabilah Khanza A
Nabilah Khanza A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Let's go

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apasih Perbedaan OCD dan OCPD?

28 Desember 2021   13:00 Diperbarui: 28 Desember 2021   13:53 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah tidak kalian punya teman yang terus menerus mengecek barang bawaan hanya untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal? Perilaku tersebut sebenarnya wajar namun jika berulang-ulang seperti itu dinamakan dengan obsessive compulsive disorder (OCD). Mungkin kalian sudah tidak asing lagi kan dengan OCD, tapi bagaimana dengan OCPD? Masih asing bukan?

Apakah beda antara OCD dan OCPD? Jawabannya adalah beda. Mari kita ulas!

Gangguan obsesif-kompulsif adalah gangguan jiwa yang merupakan kumpulan dari dua sikap utama, yaitu gangguan obsesif-kompulsif dan gangguan obsesif-kompulsif. Obsesif adalah sikap dan pikiran berulang yang membuat individu tidak dapat mengendalikannya, sedangkan gangguan obsesif-kompulsif adalah dorongan individu yang tak tertahankan untuk meminta individu melakukan sesuatu.

Obsesif ditandai dengan munculnya pikiran, impuls atau gambar yang berulang dan terus-menerus, dialami oleh seseorang, perasaan mengganggu, membingungkan dan sebagian besar tidak disertakan. Pasalnya, hal ini akan menimbulkan kecemasan dan ketegangan masyarakat. Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif biasanya mencoba untuk menekan atau menetralisir pikiran karena menyadari bahwa pikiran, impuls, atau bayangan adalah hasil dari pikirannya sendiri. (DSM-IV-TR, 2000).

Gangguan obsesif-kompulsif ditandai dengan pikiran atau perilaku yang berulang. Pikiran atau perilaku ini dirancang untuk mengatasi pikiran obsesif-kompulsif dan digunakan untuk mencegah atau mengurangi kecemasan (nyeri) yang disebabkan oleh pikiran obsesif-kompulsif atau menghilangkan stres. Hindari peristiwa atau situasi yang dianggap menakutkan. Oleh karena itu, gangguan obsesif-kompulsif (OCD) didefinisikan sebagai gangguan kecemasan melibatkan pikiran dan dorongan yang tidak diinginkan atau perilaku berulang yang dirancang untuk menekan pikiran dan dorongan ini. (DSM-IV-TR, 2000).

Perawatan gangguan obsesif-kompulsif termasuk obat-obatan dan psikoterapi. Kebanyakan pasiem terima kedua perawatan secara bersamaan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

1) Obat-obatan

Dalam kebanyakan kasus Penghambat Ambilan Kembali Serotonin secara Selektif (SSRI) atau antidepresan trisiklik (TCA). Jika diperlukan, tranquilizers juga bisa diresepkan.

2) Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif adalah pengobatan yang efektif untuk gangguan obsesif-kompulsif. Terapi ini dirancang membantu individu mengubah pemikiran irasional yang memicu mereka kecemasan dan secara bertahap menghadapi objek atau situasi ketakutan. Dengan mengubah pikiran dan pengalaman, kecemasan dan dapat mengurangi gangguan obsesif-kompulsif. Pada awalnya, saya merasa tidak nyaman saat menghadapi objek atau situasi yang ditakuti selama perawatan tetapi terpapar ke luar kecemasan yang berulang-ulang akan berangsur-angsur berkurang.

Obsessive-compulsive personality disorder (OCPD)adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang memiliki mentalitas perfeksionis yang berlebihan dan keinginan untuk mengendalikan semua aspek kehidupannya. Orang dengan OCPD sangat memperhatikan detail, urutan, kesatuan, atau daftar tertentu sehingga mereka terkadang melupakan tujuan utama melakukan sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun