1. Penggunaan alternatif
Melestarikan parang di tengah zaman modern dapat memerlukan alternatif penggunaan parang yang ramah lingkungan. Para pengrajin dan produsen parang perlu mencari cara untuk membuat produk yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau mendaur ulang parang yang sudah tidak terpakai menjadi produk baru.
2. Pendidikan dan kesadaran masyarakat
Menjaga kelestarian parang membutuhkan kesadaran dari masyarakat. Melalui pendidikan dan kampanye yang tepat, masyarakat perlu diberitahu tentang pentingnya melestarikan parang dalam budaya dan sejarah mereka. Masyarakat juga harus dibimbing untuk melakukan praktik pembelian dan penggunaan parang yang bertanggung jawab.
3. Peran pemerintah
Pemerintah perlu berperan aktif dalam menjaga kelestarian parang. Mereka dapat memberikan perlindungan hukum dan melegalkan kegiatan pembuatan serta penjualan parang. Pemerintah juga bisa mendorong pengrajin dan produsen parang untuk berinovasi dalam produksi yang bertanggung jawab dan lebih ramah lingkungan.
4. Memperkenalkan parang kepada generasi muda
Generasi muda perlu diperkenalkan pada budaya dan sejarah parang. Melalui pendidikan di sekolah dan kegiatan di masyarakat, mereka dapat memahami pentingnya menjaga dan menghormati parang sebagai warisan budaya mereka. Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang memprioritaskan kelestarian parang di tengah zaman modern.
5. Membangun kemitraan dengan komunitas terkait
Para pengrajin, produsen, dan pemerintah dapat bekerja sama dengan komunitas terkait, seperti komunitas adat atau organisasi lingkungan, untuk menjaga kelestarian parang. Dengan saling mendukung dan berkolaborasi, mereka dapat mengembangkan program yang berkelanjutan untuk melestarikan parang dan memastikan bahwa parang tetap relevan di tengah perubahan zaman.
6. Mengembangkan ekonomi berkelanjutan