Mohon tunggu...
Rr.Isyamirahim
Rr.Isyamirahim Mohon Tunggu... Penulis - Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Pria Bernama Ryu

22 Januari 2022   13:38 Diperbarui: 22 Januari 2022   13:43 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Jadi, bagaimana caranya kita keluar dari sini ? " ia bertanya kepadaku, menebarkan pandangannya ke segala arah. Mencari-cari celah agar kami bisa keluar dari ruangan serba putih itu. Saking shocknya dengan kehadiran pria itu, aku sampai tidak sadar, bahwa sedari tadi kami memang hanya berdua saja di ruangan ini. Ruangan yang tidak berventilasi, tidak berwarna lain selain warna putih, tidak .... tidak ada pintu ? Hah ?? Lantas bagaimana tiba-tiba aku bisa berada disini ?? Terlebih lagi dengan pria ini. Pria yang selama berbulan-bulan ku nantikan, yang aku sendiri tidak tahu seperti apa perawakannya secara jelas, tapi ia selalu ada di pikiranku, seolah tidak mau pergi, menetap disana dalam waktu yang lama, dan kini... ia tiba-tiba ada di hadapanku. Memperjelas perawakannya, memberi tahu bahwa namanya adalah Ryu. Gila, kenapa ritme jantungku makin tidak beraturan sih ?.

" Kenapa kita ada di sini ? " aku balik bertanya kepadanya. Ia memutar tubuhnya, menoleh ke arahku lagi.

" Pertanyaanya adalah, bagaimana caranya kita keluar dari sini ? Bukan kenapa kita ada disini .... " ia mengoreksiku. Aku menggerutu.

" Aku saja tidak tahu, kenapa kita ada di sini " gerutu ku sembari berjalan mengitari ruangan ini, mana tahu ada pintu rahasia diantara dinding-dinding putih ini.

" Kamu lupa ya ? Kan kamu sendiri yang membuat kita berada di sini ... " celetuknya dengan ringan. Aku mengerutkan kening, gantian menoleh ke arahnya.

" Hah ? Aku ? Kita ? Kita, kita ada di sini, karena aku ? Bagaimana mungkin ... bagaimana bisa ... ? "

" Kalau aku tahu, aku sudah memberitahumu dari tadi, dan bisa keluar dari tempat ini. Sekarang, kamu coba pikirkan sendiri, bagaimana caranya kita keluar dari sini ... " sahutnya cuek. Ia menyandarkan tubuh nya di sudut ruangan, melipat kedua tangannya ke depan dada, menengadahkan wajahnya sambil menutup kedua matanya. Aku menelan ludah, kenapa ada manusia sesempurna ini ?.

" Ayo jawab aku ... " ucapnya dengan nada lirih, ia masih menutup matanya. Ternyata ia menunggu jawabanku. Aku berdehem, gelagapan, mencoba menguasai diriku.

" Tadi aku tidak ada di sini, aku masih ada di kamarku beberapa menit yang lalu, kemudian ketika aku membuka mataku, tiba-tiba aku berada di ruangan ini, dan kamu ... kamu ada di hadapanku. Aku dapat melihatmu dengan jelas sekarang, dan aku juga sudah tahu namamu. Ryu ... tapi aku ... aku bingung, kenapa kita terjebak di ruangan ini ? Kenapa tiba-tiba begini ? " tak sadar aku mengomel sendiri, pria bertubuh kurus itu tersenyum kepadaku. Ia membuka kedua matanya, dan melihat ku. Masih terus tersenyum menatapku dalam-dalam. Hei, bisa diam tidak ?! Berhenti menggoda, senyumanmu itu sangat menyebalkan !. Jantungku masih tidak normal.

" Jadi apa kita pernah bertemu sebelumnya ? Maksudku di waktu dan tempat yang berbeda, selain disini ? " ia malah balik bertanya. Aku gelagapan mendengar pertanyaanya.

" Jawab aku ... " pintanya dengan suara, ya ampun .... kenapa ada makhluk sesempurna ini sih ? Suaranya bahkan sopan sekali ketika mampir di telingaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun