Anto dan Tuti akhirnya saling memaafkan atas segala kesalahan di masa lalu. Mereka menyadari bahwa masa depan anak-anak mereka lebih penting dari perbedaan mereka.
Anto: "Aku minta maaf, Tuti. Aku ingin kita bisa melangkah maju, bersama."
Tuti (tersenyum): "Aku juga, Anto. Demi anak-anak, kita akan selalu bersama. Meskipun kita sudah berpisah, tidak menghalangi kita untuk bisa membahagiakan anak-anak."
Cinta yang Abadi
Anto menyadari bahwa meskipun hidupnya tidak berjalan seperti yang ia rencanakan, cinta untuk kedua putrinya tidak pernah berubah. Dia bertekad untuk selalu ada untuk mereka, dalam cara apa pun yang dia bisa.
Anto (monolog): "Cinta seorang ayah tidak terbatas pada jarak. Aku akan selalu ada untuk mereka, selamanya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H