muhammad wislan arif
24 Desember 2009 | 08:47
Syukur kita semua tambah dapat pencerahan (dengan saling menanggapi).
Saat ini minyak harganya naik lagi-dollar telah mulai meninggalkan Indonesia. Emas juga prospektif rada turun. Commodity industri mudah-mudahan saja tetap prospektif bagi Indonesia. Kalau tidak kurs rupiah bisa memble lagi-main bunga lagi ya ?
Sekitar Oktober 2008 saya hanya komentar. Bahwa Bankir Indonesia tidak inovatif-mereka hanya mainkan "interest based income" -dan memalukan lagi fee administrasi pun di jadikan seperti "basic income", menghancurkan nasabah kecil-kedua trick itu terutama oleh Bank BUMN, se-olah-olah misi mereka tak sejalan dengan kebutuhan perekonomian yang memerlukan "modal kerja dan pertumbuhan investasi". Yang hebatnya Negara ini--di Negeri lain Bonus dan Tantiem Keuntungan 2008 tidak diberikan kepada Direksi, itu kebijakan anti krisis-Negara Indonesia tidak membuat kebijakan itu dalam menghadapi krisis 2008, agar mereka turut "rasakan ancaman krisis" . Barangkali memang ancaman tidak seserius itu-- atau mungkin alasannya untuk menjaga daya beli "High Income Group". Lucu ! Old Soldier never Die-capek , ngaso sebentar. Waspada lagi ! Maaf dan terima kasih kepada semua kawan-kawan yang "Mau Berpikir". Lanjutkan !
muhammad wislan arif
26 Januari 2010 10:17
Bung Bochri Rachman !
Jelas uang/dana di Lembaga Penjaminan Simpanan adalah Uang Negara :
1. Modal awal-nya adalah uang negara
2. Pemungutan Premi dari Para Bank-bank didasarkan pada Undang-undang -maka pengeluaran-nya pun berdasarkan Undang-undang (yang berlaku). Penyimpangan pengeluaran adalah melanggar Hukum. Pungutan Tanpa Undang-undang namanya Pungutan Liar-Pengeluaran tanpa Hak berdasarkan Undang-Undang namanya Korupsi.
Siapa saja yang terlibat pada "KEBIJAKAN" pengeluaran tak syah dana/uang LPS--adalah
Tindakan Melanggar Hukum.
Hanya Pokrol Bambu yang ingin men-Sabotase DPR yang akan melaksanakan tugas Konstitusinya di buat ricuh-kacau-berkelakuan aneh - tidak santun. Maksud-nya supaya rakyat menjadi bingung-dengan tabir asap itu mereka mau melanggengkan kekuasaan.
Selamatkan NKRI dengan tindakan Reformis. Tegakkan hukum !
"Raja Adil Raja disembah-Raja Lalim raja disanggah !" -Hang Jebat, Pahlawan Melayu.
Hebat !
Karena isu Perekonomian tampaknya akan tambah seru di khazanah Kompasiana, apalagi setelah masa Krisis Finansial Amerika Serikat, yang dapat dilewati oleh negara-negara Asia Timur, Asean, dan India --- kini mulai memasuki fase kejutan krisis perekonomian Yunani dan beberapa negara Eropa, ada indikasi akan mengalami hal serupa --- kalau bail-out IMF kepada Yunani tidak segera berhasil.
Komentar-komentar di atas akan menjadi inspirasi untuk membaca dan menulis perkembangan Krisis di Eropa. Ayo Indonesia bersiaplah !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H