Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mendukung Pencapaian Transisi Energi Melalui Tangan-tangan Perempuan

19 Juni 2024   13:57 Diperbarui: 19 Juni 2024   14:55 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila ditilik dari kacamata keseharian, perempuan sangat lekat dengan aktivitas pemenuhan energi. Kita bisa melihat ke desa-desa misalnya, penggunaan kayu bakar sebagai alternatif pengganti energi gas dan minyak masih menjadi pilihan bagi para ibu untuk memasak.

Tak hanya itu saja, penggunaan energi matahari untuk mengeringkan berbagai produk olahan masih dilakukan oleh para ibu untuk memenuhi kebutuhannya.

Para perempuan pencari kerang dan udang di kampung nelayan (Dokumentasi Pribadi)
Para perempuan pencari kerang dan udang di kampung nelayan (Dokumentasi Pribadi)

Di wilayah pesisir misalnya, beberapa nelayan maupun pekerja pengolah ikan asin berasal dari tangan-tangan perempuan tangguh. Mereka memanfaatkan energi matahari untuk mengeringkan ikan-ikan agar lebih tahan lama. Di Kota Pekalongan juga demikian, banyak para ibu bekerja sebagai pengering ikan asin.

Dalam kaitannya dengan transisi energi, para ibu tersebut telah memanfaatkan sumber energi terbarukan dari matahari. Adanya hal ini mengindikasikan bahwa peran perempuan memang tak bisa dilepaskan dari penggunaan energi termasuk energi terbarukan.

Bagaimana Seharusnya Perempuan dalam Transisi Energi? 

Perempuan memiliki tempat yang setara dalam pencapaian transisi energi. Sesuai kata Presiden Joko Widodo bahwa energi harus inklusif dan berkeadilan. Dengan demikian, pencapaiannya sendiri harus memperhatikan pengarusutamaan gender.

Para perempuan perlu dilibatkan dalam segala aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan teknologi untuk transisi energi. Tak heran, Oxfam Indonesia menjadi salah satu organisasi nirlaba yang memperjuangkan hak-hak perempuan untuk berpartisipasi dalam proses mencapai transisi energi adil.

Saat ini, Oxfam bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat yang mendukung pemerintah Indonesia, masyarakat sipil, dan komunitas lokal. Kehadiran Oxfam diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup para perempuan sehingga mereka lebih berdaya.

Semoga kedepannya, ada lebih banyak perempuan, bekerja pada bidang-bidang strategis yang menangani pencapaian Energi Baru Terbarukan (EBT) sehingga transisi energi adil bisa dinikmati semua tanpa terkecuali, termasuk kelompok rentan. 

Salam hangat dari Nurul Mutiara R A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun