Bila ditilik dari kacamata keseharian, perempuan sangat lekat dengan aktivitas pemenuhan energi. Kita bisa melihat ke desa-desa misalnya, penggunaan kayu bakar sebagai alternatif pengganti energi gas dan minyak masih menjadi pilihan bagi para ibu untuk memasak.
Tak hanya itu saja, penggunaan energi matahari untuk mengeringkan berbagai produk olahan masih dilakukan oleh para ibu untuk memenuhi kebutuhannya.
Di wilayah pesisir misalnya, beberapa nelayan maupun pekerja pengolah ikan asin berasal dari tangan-tangan perempuan tangguh. Mereka memanfaatkan energi matahari untuk mengeringkan ikan-ikan agar lebih tahan lama. Di Kota Pekalongan juga demikian, banyak para ibu bekerja sebagai pengering ikan asin.
Dalam kaitannya dengan transisi energi, para ibu tersebut telah memanfaatkan sumber energi terbarukan dari matahari. Adanya hal ini mengindikasikan bahwa peran perempuan memang tak bisa dilepaskan dari penggunaan energi termasuk energi terbarukan.
Bagaimana Seharusnya Perempuan dalam Transisi Energi?Â
Perempuan memiliki tempat yang setara dalam pencapaian transisi energi. Sesuai kata Presiden Joko Widodo bahwa energi harus inklusif dan berkeadilan. Dengan demikian, pencapaiannya sendiri harus memperhatikan pengarusutamaan gender.
Para perempuan perlu dilibatkan dalam segala aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan teknologi untuk transisi energi. Tak heran, Oxfam Indonesia menjadi salah satu organisasi nirlaba yang memperjuangkan hak-hak perempuan untuk berpartisipasi dalam proses mencapai transisi energi adil.
Saat ini, Oxfam bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat yang mendukung pemerintah Indonesia, masyarakat sipil, dan komunitas lokal. Kehadiran Oxfam diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup para perempuan sehingga mereka lebih berdaya.
Semoga kedepannya, ada lebih banyak perempuan, bekerja pada bidang-bidang strategis yang menangani pencapaian Energi Baru Terbarukan (EBT) sehingga transisi energi adil bisa dinikmati semua tanpa terkecuali, termasuk kelompok rentan.Â
Salam hangat dari Nurul Mutiara R A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H