Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mendukung Pencapaian Transisi Energi Melalui Tangan-tangan Perempuan

19 Juni 2024   13:57 Diperbarui: 19 Juni 2024   14:55 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transisi energi merupakan proyek besar, bersifat jangka panjang dan berharga mahal. Dibutuhkan investasi yang tak sederhana. Karena itu, perlu mekanisme pembiayaan yang tepat agar tercipta keekonomian, harga yang kompetitif, dan tidak membebani masyarakat

Riset dan teknologi

Transisi energi memerlukan inovasi sehingga dibutuhkan riset jangka panjang. Bukan hanya itu saja, pengembangan teknologi melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga diperlukan sehingga hasilnya bisa lebih efisien dan lebih kompetitif. Riset bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk industri energi baru terbarukan.

Akses energi bersih

Tidak semua orang memiliki akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Energi bersih harus bisa dinikmati semua orang, terutama energi untuk kelistrikan dan memasak yang tak menghasilkan emisi.

Transisi energi tidak hanya berkenaan dengan penciptaan energi bersih. Tetapi juga memperhitungkan sisi suplai yang lebih berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan sehingga bisa dinikmati semua kalangan.

Ilustrasi transisi energi angin (Sumber gambar: Pixabay/distelAPPArath)
Ilustrasi transisi energi angin (Sumber gambar: Pixabay/distelAPPArath)

Nah, selain 3 tantangan utama yang disebutkan oleh Presiden Joko Widodo, ternyata tantangan lainnya masih muncul yakni menyoal berkeadilan dan inklusivitas penggunaannya. Beberpa pihak menilai bahwa transisi energi saat ini belum sepenuhnya melibatkan perempuan.

Padahal, dari tangan-tangan perempuan lah energi kehidupan di tiap rumah bermula. Perempuan merupakan pihak paling krusial dalam menentukan keterpakaian energi. Misalnya untuk memasak, menyalakan listrik dan aktivitas lainnya.

Tangan-Tangan Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Lokal

Peran perempuan dalam perkembangan sektor energi di Indonesia mungkin belum terdengar banyak. Sektor energi cenderung lebih banyak melibatkan para lelaki karena sifat pekerjaannya membahayakan dan berat.

Menukil info dari KESDM, berdasar data statistik Indonesia pada tahun 2020, hanya sekitar 29% perempuan yang memiliki pendidikan tinggi dan mempelajari bidang sains dan teknologi. Secara global, perempuan mewakilkan hanya sekitar 32% tenaga kerja di sektor energi terbarukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun