Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menanti Gebrakan Indonesia untuk Menjaga Natuna Utara

31 Mei 2024   20:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:28 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapal-kapal perang di wilayah perairan (Pixabay/Ruediger)

Indonesia sadar, perang bukanlah jawaban. Perang akan berdampak besar, baik secara ekonomi, sosial maupun  politik. Meski demikian, bila Tiongkok tetap “ngeyel” dengan tindakan ilegalnya, maka upaya tegas anak dilakukan demi menjaga marwah negeri.

Berdasarkan penelitian Litbang Kompas terhadap masyarakat, Berikut langkah yang bisa diupayakan pemerintah untuk menjaga Natuna Utara dari klaim negara lain,

Langkah Pertama. Mengadakan pertemuan dengan Tiongkok atau negara yang melanggar

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu) Retno Marsudi telah melayangkan protes kepada Duta Besar RRT di Indonesia terkait pelanggaran di wilayah Natuna Utara. Pertemuan-pertemuan semacam ini harus sering dilakukan untuk menegaskan Natuna Utara sebagai bagian Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.

Langkah Kedua. Merajut ikatan kuat antar anggota ASEAN.

Tiongkok merupakan negara superpower. Perkembangan teknologi, ekonomi serta militernya telah melesat cepat. Tak heran, kebijakan-kebijakan Tiongkok berpengaruh besar terhadap geopolitik dunia.

Demi mengimbangi pengaruh Tiongkok, anggota ASEAN harus memiliki kekuatan. Balance power yang dirajut oleh ASEAN bisa jadi penegas bahwa anggotanya tidak lemah.

Pada KTT ASEAN ke-43 beberapa waktu lalu, Indonesia beserta anggota ASEAN lainnya sepakat untuk merajut ikatan di berbagai bidang, termasuk politik dan ekonomi, demi menjaga stabilitas kawasan. Semakin besar ikatan yang terajut diharapkan mampu memberi kekuatan untuk saling mendukung.

Langkah Ketiga. Modernisasi dan perkuat sistem Pertahanan dalam negeri.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapatkan alokasi anggaran Rp139,26 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Melalui dana yang diberikan, diharapkan terjadi modernisasi sistem pertahanan, baik berupa Alutsista maupun SDM di dalamnya.

Langkah Keempat. Membangun peradaban di wilayah Natuna Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun