Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Aula Hijau Bernama Martafina

27 Mei 2024   20:50 Diperbarui: 27 Mei 2024   23:44 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan dan alam (Sumber : Pixabay/ Nicky)

Menariknya, yang menjadi salah satu pilot helikopter Water Bombing adalah Lettu Evelin. Ia merupakan sosok perempuan cerdas yang membantu mengarahkan helikopter lain menuju titik-titik kebakaran.

Bicara tentang Kelurahan Majukarta, tentu, bukan hanya bicara soal petugas pemadam saja, kami juga memiliki orang-orang hebat lainnya. Salah satunya Bu Wardah.

Bu Wardah adalah Lurah di kampung kami dan sudah menjabat selama 2 periode. Beliau merupakan perempuan tangguh, selalu terbuka kepada warga serta sigap mengatasi persoalan tiap desa, termasuk ketika terjadi kebakaran hutan maupun bencana alam. Pokoknya, dimana ada api bergejolak, di situ ada Bu Wardah.

Meski beberapa orang mengatakan beliau cerewet, namun bagi kami, beliau pemimpin yang bisa diandalkan.

Oh iya, Bu Wardah seorang yang multitalen, beliau bisa menjadi koki, bisa menjadi petugas pemadam, bisa juga menjadi mahout bagi para gajah di Taman Nasional Gilisemar. Di rumah, beliau seorang ibu tegas bagi anak-anaknya.

Kali ini, Bu Wardah menjadi ketua koki di dapur umum bernama “Marta”. Dapur Marta tak hanya berfungsi sebagai tempat masak saja lho. Dapur Marta juga berfungsi sebagai tempat istirahat petugas pemadam, tempat belajar anak-anak hingga tempat sosialisasi program desa.

Dari dapur Marta, Bu Wardah mengajak masyarakat dari penjuru desa untuk memerangi deforestasi maupun aktivitas pemicu api, terutama para perempuan. Tanpa bantuan perempuan, sosialisasi itu akan sia-sia.

Di beberapa tempat, perempuan selalu kental dengan stigma ‘orang dapur’ atau ‘orang belakang’ tapi tidak bagi Desa Majukarta. Baik perempuan maupun laki-laki memiliki peran yang setara.

Tak ada kata patriarki dalam aktivitas sehari-hari. Perempuan bisa menjadi petugas pemadam, pun dengan laki-laki bisa membantu memasak di dapur.

Satu hal lagi, meski disebut dapur umum—yang lekat dengan kegiatan memasak, nyatanya ada beragam aktivitas dan profesi, kami bisa menemukan dokter hewan, dokter umum, perawat, bidan, polisi, guru, hingga para pemasak handal.

Mereka sengaja dipanggil oleh Bu Wardah untuk saling bantu. Tahukan bahwa memadamkan api di wilayah gambut bukanlah hal mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun