Well ya, itu memang benar, dosa atau pahala memang urusan kita dan Tuhan. Namun bagaimana bila memberi pada yang tak berhak justru memunculkan mental mengemis dan memanfaatkan orang lain? No, no, no! Jangan sampailah.
Saya yakin, setiap orang juga bakal merasa kesal bila sedekah yang kita lakukan salah sasaran.
Nah, untuk menghindari sedekah salah sasaran, saya biasanya memberi sedekah pada orang-orang terdekat yang memang kelurangan.
Keluarga adalah bagian pertama yang menaungi kehidupan kita. Kita kadang tak menduga bahwa dibalik keinginan untuk bersedekah ternyata masih ada keluarga kita yang membutuhkan bantuan.
Bila saya memiliki rezeki dan tahu bahwa ada anggota keluarga saya yang membutuhkan, saya akan memprioritaskan sedekah saya untuk mereka dahulu. Pun, bila ternyata saya sendiri masih membutuhkan, maka saya akan membantu diri saya sendiri terlebih dahulu.
2. Bersedekah pada Teman
Teman merupakan orang yang berada di sekitar kita, entah ia merupakan sahabat atau kenal karena beberapa kali bertemu untuk berkomunikasi.
Sama seperti pada saudara, saat ada teman yang membutuhkan uang atau bantuan, saya lebih memilih memberi ke teman ketimbang pengemis, asal saya dalam keadaan punya uang.
3. Bersedekah pada Tetangga
Tetangga adalah orang-orang yang rumahnya berdekatan dengan kita. Otomatis, kita sedikit paham mengenai kondisi mereka sehari-hari termasuk menyoal keuangan.