Atas nama orang-orang yang ingin mengenal Tuhan
Jadilah perempuan
Betapa perempuan sangat diagungkan oleh aku lirik, seolah memecah konsensus terhadap predikat negatif perempuan—menjadikannya mulia dan utama: jadilah perempuan. Mantra ini memberi gambaran bahwa sajak-sajak Nizar sewajarnya lahir sebagai singgasana bagi para perempuan yang membutuhkan perlindungan dan cinta kasih. Ketulusan lahir menjelma bait, membingkai ideologi pembaca, mengajaknya turut serta dalam lautan esensi yang dalam dan hendak berujar: “Maukah Engkau Pergi Bersamaku Menuju Lautan Matra?” Baitnya bersuara:
Lalu mengapa engkau tak mengenakan topi matahari?
Pergi bersamaku
Aku benar-benar jemu dengan jalinan akademik ini
Yang memaesimu dengan gaya ala istri-istri tanpa cinta
Dan menyandangimu dengan gaya puisi berlajur
…
Lalu mengapa kita tak menuju lautan matra saja?
Matra tak mesti mengulangi dirinya sendiri