Mohon tunggu...
Mutia Senja
Mutia Senja Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

Salah satu hobinya: menulis sesuka hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Resensi] Nizar Qabbani; Engkau Menulis Puisi, Aku yang Menandatangani

26 April 2020   13:12 Diperbarui: 26 April 2020   13:12 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atas nama orang-orang yang ingin mengenal Tuhan

Jadilah perempuan

Betapa perempuan sangat diagungkan oleh aku lirik, seolah memecah konsensus terhadap predikat negatif perempuan—menjadikannya mulia dan utama: jadilah perempuan. Mantra ini memberi gambaran bahwa sajak-sajak Nizar sewajarnya lahir sebagai singgasana bagi para perempuan yang membutuhkan perlindungan dan cinta kasih. Ketulusan lahir menjelma bait, membingkai ideologi pembaca, mengajaknya turut serta dalam lautan esensi yang dalam dan hendak berujar: “Maukah Engkau Pergi Bersamaku Menuju Lautan Matra?” Baitnya bersuara:

Lalu mengapa engkau tak mengenakan topi matahari?

Pergi bersamaku

Aku benar-benar jemu dengan jalinan akademik ini

Yang memaesimu dengan gaya ala istri-istri tanpa cinta

Dan menyandangimu dengan gaya puisi berlajur

Lalu mengapa kita tak menuju lautan matra saja?

Matra tak mesti mengulangi dirinya sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun