Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sri di Indekos

21 Februari 2021   17:30 Diperbarui: 21 Februari 2021   17:47 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Sudah empat hari Sri belum juga kembali ke indekos. Ia ternyata kangen dengan suara ngaji Sri yang seringbia dengarkan diam-diam. Juga, lubang hidung Yanto merasa kehilangan karena sudah lama tidak menghirup bau wangi tubuh Sri. 

Yanto tidak tahu Sri sedang di mana. Terakhir kali ia melihat Sri dijemput mobil Mersi itu. Penghuni indekos lainnya pun begitu. Tak tahu Sri pergi ke mana. Yanto bahkan sudah menanyai sana-sini, ke teman kampusnya, ke ibu-ibu mushola, dan ke tukang gojlek, tetapi tidak ada yang mengetahui.

Hingga pada suatu sore, Yanto terkaget ketika sebuah berita di televisi menayangkan kasus pembunuhan sadis. 

Pemirsa! Kasus pembunuhan sadis kembali menggegerkan negeri. Bupati Kabupaten nganu dan seorang wanita muda ditemukan ditemukan tewas tergorok di atas ranjang kamar hotel. Polisi masih menyelidiki siapa pelaku pembunuhan. Namun diduga kuat motif pembunuhan adalah kecemburuan karena skandal perselingkuhan.

Berita itu membuat mata Yanto ingin menangis. Tubuhnya lunglai lemas. Dan dibuatnya hidung Yanto kembang kempis. "Ah.. Bau Amis!"

(Pantura, 2021)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun