Akhirnya operasi pemasangan selang pun diskedul ulang. Selama menunggu jadwal operasi pemasangan selang berikutnya, saya mencoba mengkonsumsi kunyit putih.Â
Ternyata kunyit putih ini membuat buang air kecil saya menjadi lebih lancar. Tidak lama dari itu, saya kembali pergi retret meditasi Bali Usada selama 1 bulan. Saya kemudian memutuskan untuk membatalkan pemasangan selang. Sampai saat ini saya sudah tidak ada masalah lagi dengan buang air kecil.
Kondisi saya semakin hari semakin membaik. Saya rutin mengikuti retret Bali Usada di Forest Island. Melihat kondisi saya yang semakin membaik, dokter saya pun mendukung meditasi yang saya lakukan, bahkan menyarankan pasien-pasiennya untuk bermeditasi.
Selama retret meditasi, biasanya paru-paru saya sakit, seringkali badan saya bergerak-gerak sendiri selama bermeditasi hingga membuat saya lelah.
Saya tidak begitu bisa mengikuti tahapan meditasi dengan baik. Apalagi di malam hari, saya sudah sangat lelah, ketika ceramah, saya menyandarkan kepala saya ke bantal meditasi, kepala saya terasa berat sekali.
Tapi saya tidak patah semangat, saya tetap terus rutin mengikuti retret meditasi setiap tahunnya, hingga akhirnya saya bisa memahami pelajaran yang diberikan. Selama retret, badan saya sakit sekali terutama di paru-paru.
Saat awal mengikuti retret meditasi, saya selalu ada harapan "saya ingin sembuh" dengan mengikuti retret meditasi, ternyata keinginan saya itu malah membuat saya tegang dan tidak relax.
Di retret berikutnya, saya sudah tidak ada keinginan apa-apa lagi. Saya hanya menjalankan apa adanya sesuai instruksi dan ternyata malah hasilnya lebih maksimal.
Suatu hari, waktu saya mengikuti retret Bali Usada, Tapa Brata 2 yang ke 5 kalinya, saat malam penyembuhan, tiba perut saya kembang kepis sendiri tanpa bisa saya kendalikan yang membuat saya menjadi lelah sekali. Beberapa bulan kemudian, saat saya melakukan MRI di rahim saya, ternyata kanker yang ada di rahim agak mengecil hingga tidak menempel lagi ke organ sekitarnya.
Saya dan beberapa teman aktif dengan kegiatan sosial di Rumah Singgah Faith. Rumah Singgah ini menyediakan tempat tinggal untuk para pasien BPJS yang tinggal di luar kota dan sedang berobat di Jakarta. Rumah Singgah Faith (RSF) kami ada 2, RSF1 untuk pasien dewasa kanker dan RSF2 untuk pasien anak Penyakit Jantung Bawaan.
Peran saya di RSF hanya tim penggembira yang membantu, tugas saya membuat laporan keuangan, selain itu saya menjadi salah satu tim untuk pengeluaran dana di bank (karena semua pengeluaran bank harus dilakukan oleh 2 orang), dan terkadang sebagai tim pembelian jika rumah singgah memerlukan barang-barang tertentu.