Mohon tunggu...
Mustika T
Mustika T Mohon Tunggu... Lainnya - Perajut Hari Hari

Life is too short, so do the best

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hidup Bersahabat dengan Kanker Membuatku Mencintai Meditasi

31 Mei 2023   11:44 Diperbarui: 2 Juni 2023   18:24 5141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Mikael Blomkvist/Pexels.com)

Dikarenakan biaya pengobatan yang besar, saya kemudian berobat dengan menggunakan BPJS di Jakarta. Saya beruntung dokter yang menangani saya sangat baik dan perhatian kepada semua pasien-pasiennya tanpa membedakan mana pasien berbayar atau pasien BPJS.

Sebelumnya saya telah melakukan konsultasi ke beberapa dokter, dan rata-rata mengatakan akan sulit untuk mengobati kanker saya ini, apalagi jenis kanker saya ini tidak respon terhadap kemoterapi.

Waktu itu saya hanya sempat menjalankan radiasi 10x terhadap kanker di tulang belakang dan juga beberapa kali infus bondronate untuk menguatkan tulang belakang saya. Selain itu, tidak ada tindakan medis lainnya.

Di tengah keputusasaan, akhirnya ada seorang sahabat saya, berinisiatif mendaftarkan saya untuk mengikuti retret meditasi kesehatan Bali Usada. Sebenernya saya pernah mengikuti retret ini, tetapi karena kesibukan saya bekerja, saya tidak pernah latihan meditasi di keseharian saya.

Beberapa sahabat saya mengantarkan saya ke tempat meditasi Bali Usada di Cisarua. Saat itu saya membawa tabung oksigen untuk berjaga-jaga andai saya mengalami sesak napas.

Saya ikut retret meditasi selama 7 hari 6 malam (Tapa Brata 1), setelah retret selesai, saya merasa badan saya lebih segar. Kemudian saya memutuskan untuk ikut meditasi tahap selanjutnya (Tapa Brata 2) selama 12 hari di Forest Island, Bali.

Saya langsung mendaftar retret di Forest Island, Bali. Ketika itu saya berangkat sendirian dari Jakarta ke Bali. Selama bandara saya menggunakan kursi roda. Sampai Bali, saya dijemput sahabat saya dan diantarkan ke center Bali Usada di Sanur.

Dari Sanur, saya melanjutkan perjalanan ke center Forest Island di Baturiti, bersama peserta lainnya. Ternyata saya tidak bisa mengikuti retret dengan baik. Pikiran saya kacau dan badan saya lelah sekali. Selama meditasi, paru-paru saya sakit sekali, mungkin karena proses penyembuhan. Selama di tempat meditasi, saya menggunakan tongkat untuk berjalan, karena dada saya terasa berat, untuk berjalan pun cepat lelah.

Ketika akhir retret, saya diminta untuk memberikan kesan dan pesan. Saat menyampaikan pesan dan kesan, pikiran saya masih kacau, apalagi teringat dokter yang blak-blakan berkata kalau usia saya sebentar lagi. Saat menyampaikan kesan dan kesan, saya berkata kalau saya akan mati 6 bulan lagi. Saat itu semangat hidup saya sudah tidak ada.

Kemudian setelah acara kesan dan pesan selesai, pak Agus, salah satu instruktur senior memberikan masukan ke saya. Saya tidak boleh berpikir kalau saya tidak bisa sembuh. Saya harus mengubah mindset saya menjadi saya pasti sembuh.

Setelah mendengar masukan dari pak Agus, saya merasa ada satu energi yang besar yang membuat saya menjadi lebih bersemangat. Saya pasti sembuh. Mungkin bisa dikatakan saat itu babak kehidupan baru saya dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun