Hari demi hari saya lalui, saya mencoba bermeditasi setiap hari di rumah. Tak lama kemudian, seorang sahabat memberikan saya alat rajut untuk membuat topi. Hari demi hari saya lalui dengan membuat topi. Topi-topi itu sebagian saya jual.Â
Dari hasil penjualan, saya membuat topi untuk kemudian saya donasikan untuk pasien kanker terutama untuk pasien kanker yang sedang melakukan kemoterapi.
Saat itu, tiap harinya berjam-jam saya membuat banyak topi. Saya membuat topi dengan penuh konsentrasi sambil berkata dalam hati, semoga topi ini bermanfaat untuk yang pakai, semoga mereka semua berbahagia.Â
Mungkin kalau dihitung topi yang saya buat ada total 600-800, atau bahkan lebih. Ketika saya berobat ke rumah sakit, biasanya saya membawa beberapa topi dan jika saya melihat pasien yang perlu topi, saya berikan topi tersebut. Ada rasa bahagia pada diri saya ketika melihat mereka tersenyum saat menerima topi saya. Semoga mereka semua berbahagia. Semoga semua hidup berbahagia.
Suatu hari sekitar tahun 2017, saya mengalami gangguan saat saya hendak buang air kecil. Saya kemudian konsultasi ke dokter urology di Jakarta.
Setelah dicek ternyata saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih, terhimpit oleh kanker yang ada di rahim saya hingga membuat buang air kecil menjadi tidak lancar.
Kemudian dokter Urulogy menyarankan dipasangkan selang (DJ Stent) di saluran kemih saya dari ginjal ke kandung kemih. Beberapa orang sahabat saya menyarankan saya untuk second opini ke Singapura.Â
Akhirnya saya berangkat ke Singapura dan dokter di sana malah menyarankan agar dilakukan operasi untuk membuang semua nodul-nodul pada paru dan rahim.
Setelah mempertimbangkan beberapa hal terutama karena masalah finansial, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melakukan operasi yang disarankan oleh dokter di Singapura.
Akhirnya saya memutuskan untuk menjalankan operasi pasang selang (DJ Stent) seperti yang disarankan oleh dokter Urology di Jakarta. Operasi pun dilakukan.
Tetapi saat dilakukan operasi dan kondisi saya sudah dibius, ternyata dokter mengalami kesulitan ketika memasukan selang dan perlu alat lain supaya selang bisa masuk ke saluran kemih, tetapi dokter tidak membawa alat tersebut.