Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bekerja Itu Seharusnya Bahagia

25 Februari 2022   17:00 Diperbarui: 28 Februari 2022   00:50 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja dengan bahagia (Sumber: shutterstock)

Seekor burung gereja misalnya, tidak akan terbang setinggi elang, ia juga tidak akan berenang seperti albatros.

Ia juga tidak akan membandingkan dirinya dengan burung-burung lain. Ia tahu kemampuannya, ia pun menggunakannya dengan semestinya, dengan bahagia. Anda belum pernah mendengar burung bunuh diri bukan?

Bagaimana dengan manusia? Sudahkah ia mengenal dirinya dengan baik? Apakah ia membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain? Apakah ia memaksakan melakukan hal-hal diluar kemampuannya? Sungguh wajar jika dia tidak bahagia.

Ilustrasi bekerja dengan bahagia. Sumber: Varun Kulkarni dari Pixabay 
Ilustrasi bekerja dengan bahagia. Sumber: Varun Kulkarni dari Pixabay 

Kenapa tidak bahagia dalam bekerja?

Suatu hari saya membuka LinkedIn. Ada notifikasi dari seorang relasi. Setelah dibuka, ternyata itu adalah announcement bahwa dia peroleh promosi jabatan. 

Jujur, setiap peroleh notif seperti itu saya terpenung, kapan ya saya bisa promosi? Apa yang harus dilakukan untuk cepat naik jabatan? Butuh effort apa?

Meskipun tidak memikirkannya sepanjang hari, tetap saja angan itu terpatri dalam diri. Bayangan akan gaji dan fasilitas yang lebih besar, serta status sosial yang mentereng begitu menarik untuk diabaikan. Namun sudah benarkah harapan itu?

Berpikir ke arah itu, membuat saya ngeluh. Lelah memikirkannya. Ujungnya, bekerja jadi tidak bahagia.

Menurut hemat saya, bekerja dapat menjadi tidak membahagiakan apabila hal-hal berikut ini hadir saat kita bekerja:

Terlalu fokus kepada hasil/output

Bekerja memang tujuannya untuk mendapatkan hasil, bisa uang, jabatan atau hal lainnya. Namun, itu adalah hasil akhir. Butuh proses untuk mendapatkannya. Bisa jadi, suatu proses yang panjang. Terlalu fokus pada hasil akhir hanya akan menambah tekanan selama perjalanan. Akibatnya, prosesnya pun bisa jadi tidak maksimal. Boro-boro menikmatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun