Atau Hamka “Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.
Bagi saya. menulis adalah “kegelisahan’, memoir perjalanan, kegembiraan, optimism terhadap kehidupan dan kesempatan saya untuk menggali satu tema tertentu terhadap sebuah peristiwa.
Saya tidak pernah bermimpi menjadi penulis besar. Karena menulis adalah “menggunakan” otak saya agar tidak tumpul. Agar kegembiraan selalu saya rasakan ketika tulisan dipublish ataupun cuma dikotakkan didalam blog pribadi. Itu lebih kebahagian dibandingkan kekayaan lain.
Dengan menulis, saya kemudian terus belajar. Saya terus membaca dan “dipaksa” menuangkan gagasan disaat sebagian orang kemudian memilih tidur cepat. Dengan menulis, saya tetap bergembira dan memandang hidup dengan hati nan riang gembira.
Agar Indonesia tidak dicatat cuma “bom”, konflik agama, intrik politik, berita hoax, kasus korupsi/narkoba ataupun diskusi yang tidak produktif.
Indonesia terlalu indah dan sayang sekali tidak dituliskan. Indonesia adalah zamrud khatulistiwa. Meminjam istilah Ikhsan Skuter “Tuhan mengeluarkan segala kemampuannya untuk menciptakan Indonesia”.
Mengapa keindahan Indonesia tidak kita tuliskan dari seluruh penjuru nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H