Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis

1 Agustus 2016   20:27 Diperbarui: 1 Agustus 2016   20:34 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Atau Hamka “Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.

Bagi saya. menulis adalah “kegelisahan’, memoir perjalanan, kegembiraan, optimism terhadap kehidupan dan kesempatan saya untuk menggali satu tema tertentu terhadap sebuah peristiwa.

Saya tidak pernah bermimpi menjadi penulis besar. Karena menulis adalah “menggunakan” otak saya agar tidak tumpul. Agar kegembiraan selalu saya rasakan ketika tulisan dipublish ataupun cuma dikotakkan didalam blog pribadi. Itu lebih kebahagian dibandingkan kekayaan lain.

Dengan menulis, saya kemudian terus belajar. Saya terus membaca dan “dipaksa” menuangkan gagasan disaat sebagian orang kemudian memilih tidur cepat. Dengan menulis, saya tetap bergembira dan memandang hidup dengan hati nan riang gembira.

Agar Indonesia tidak dicatat cuma “bom”, konflik agama, intrik politik, berita hoax, kasus korupsi/narkoba ataupun diskusi yang tidak produktif.

Indonesia terlalu indah dan sayang sekali tidak dituliskan. Indonesia adalah zamrud khatulistiwa. Meminjam istilah Ikhsan Skuter “Tuhan mengeluarkan segala kemampuannya untuk menciptakan Indonesia”.

Mengapa keindahan Indonesia tidak kita tuliskan dari seluruh penjuru nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun